Butuh Komitmen Bersama Tekan Angka Kematian Ibu Melahirkan
- Rizky Adam
Jateng – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menekankan perlunya meningkatkan edukasi dalam menekan kasus kematian ibu melahirakan dan kematian bayi.
“Upaya pencegahan kematian ibu melalui edukasi dan pemeriksaan kesehatan calon ibu, perlu menjadi prioritas,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, dibutuhkan strategi berupa sinergi dan terintegrasi yang berkesinambungan oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, pemerintah desa, swasta dan masyarakat.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat, pada tahun 2024 lalu, angka kematian ibu mencapai 428 kasus. Hal ini terjadi di 35 kabupaten/kota, dengan Banyumas, Banjarnegara, dan Wonosobo menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi.
Adapun angka kematian bayi hingga triwulan 2 di 2024 sudah mencapai 2.261 kasus. Meskipun angka kematian bayi mengalami penurunan, masih ada banyak tantangan.
Sarif menambahkan, hal yang bisa dilakaukan adalah fokus pada akar permasalahan, terutama ekonomi keluarga, pendidikan dan budaya.
“Juga sangat penting, semacam ada pemetaan rencana, lima hingga sepuluh tahun ke depan untuk merancang program yang efektif melalui intervensi berbasis data dari pemerintah daerah,” terangnya.