Anggota DPRD Jateng H. Nurul Furqon Hadiri Kirab Budaya Sedekah Bumi di Desa Kunir Demak
- Istimewa
Jateng – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PPP, H. Nurul Furqon, menghadiri acara Kirab Budaya Sedekah Bumi di Desa Kunir, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Selasa (6/5/2025). Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Demak Ibu dr Hj Estianah dan perwakilan Dinas Pariwisata.
Kirab budaya ini diawali dengan prosesi mengelilingi 7 dusun di Desa Kunir, kemudian dilanjutkan dengan Seremonial upacara Gebyur Dawet, berebut tumpeng hasil bumi, serta ditutup dengan pagelaran wayang kulit dan ketoprak. Acara ini bertujuan untuk melestarikan tradisi dan budaya lokal agar terus diwariskan kepada generasi mendatang.
H. Nurul Furqon menyampaikan agar warga Desa Kunir tetap melestarikan budaya, termasuk Tari Bawang yang diciptakan oleh warga desa ini. Ia berharap Tari Bawang dapat dikenal di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. H. Nurul Furqon juga memberikan apresiasi terhadap rangkaian acara Sedekah Bumi di Desa Kunir, yang menurutnya berpotensi menarik warga dari luar desa karena kemasannya yang menarik dan khas serta dilaksanakan setiap tahun tepatnya setelah lebaran atau pada bulan apit dalam penanggalan jawa atau Dzulqa’dah pada kalender islam dengan tujuan melestariKan budaya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kunir, Bapak Romli, menyampaikan ucapan terima kasih kepada H. Nurul Furqon atas kesediaannya menghadiri acara tersebut dan bantuan yang telah diberikan untuk melancarkan perekonomian Desa Kunir. Desa Kunir merupakan desa wisata di Kabupaten Demak dengan pertanian utama bawang merah.
Dengan adanya bantuan jalan usaha tani, talud, dan drainase yang baik, kualitas bawang merah di desa ini juga meningkat. Kepala Desa Kunir berharap bahwa acara Apitan ini dapat meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian di desanya.
Ia meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk mewujudkan mimpi Desa Kunir menjadi destinasi wisata yang dikenal luas. "Di Kunir, kami memiliki potensi bawang merah yang luar biasa. Kami ingin menawarkan kepada wisatawan bagaimana proses menanam dan mengelola bawang merah, serta memperkenalkan gudang bawang merah yang mampu menyerap banyak tenaga kerja," jelas Romli.
Sementara itu, Tradisi "Gebyur Dawet" dalam acara sedekah bumi ini sudah ada sejak dulu, sejak masa penjajahan Jepang. "Kami hidupkan kembali tradisi ini dengan harapan terbebas dari hama," katanya.