Presiden Filipina Minta 30 Menterinya Mundur Serempak
- vivanews/AP Photo (Aaroon Favila)
Dengan sisa waktu kurang dari tiga tahun, Marcos berada di bawah tekanan untuk memberikan hasil dan mempersiapkan pengganti yang mampu menangkis potensi pencalonan Duterte yang populer dalam pemilihan presiden 2028
"Ia harus menunjukkan kekuatan agar ia tidak menjadi faktor yang tidak penting menjelang 2028 dan bahkan sekarang," kata Tapia.
Diketahui, dukungan publik terhadap Marcos menurun. Menurut survei oleh Pulse Asia menunjukkan peringkat dukungannya dari pemilih turun menjadi 25% pada bulan Maret dari 42% pada bulan Februari.
Sebaliknya, Duterte menikmati peringkat dukungan yang jauh lebih tinggi yaitu 59% pada bulan Maret.
Salah satu alasan dukungannya turun dikarenakan adanya ketidakpuasan publik terhadap pemerintah karena dianggap gagal mengendalikan inflasi.