Air Susu Ibu Disulap Jadi Aksesoris Bernilai Mahal, Bagaimana Bisa?

Aksesoris Berbahan dasar ASI
Sumber :
  • Foto: Pemprov Jateng

Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Kontak Bisnis dan Pameran Produk UMKM di Bali. Kegiatan yang berlangsung di Trans Mart Studio Denpasar itu diramaikan dengan pameran aksesoris berbahan air susu ibu (ASI) dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sekilas, produk aksesoris berbahan dasar ASI itu terlihat seperti aksesoris biasa. Meski diproduk dan dikemas dengan desain menawan, orang tidak akan menyangka bahwa mutiara, liontin, dan giok yang tersemat dalam setiap aksesoris itu berbahan baku ASI.

Keren, 3 Siswa Jawa Tengah Dapat Beasiswa Kuliah Gratis di Korea Selatan

Aksesoris Berbahan dasar ASI

Photo :
  • Foto: Pemprov Jateng


Menurut Chief Operating Officer Elinor DNA Jewelry Sukoharjo, Irhan Ibrahim, aksesoris yang dibikin tersebut bertujuan untuk mendokumentasikan memori orang tua dengan anak. Bukan untuk jimat atau sesembahan.

“Jadi, lebih pada memorial. Makanya, kami hanya membuat perhiasan ini hanya dari ASI atau tali pusar yang dikirimkan oleh customer. Kan ada ibu yang kelebihan ASI. Dari pada dibuang, customer memilih untuk membuat memori kelahiran anaknya dengan perhiasan ini,” beber Irhan, dikutip dari Laman Resmi Pemprov Jateng, Minggu, 21 Juli 2024.

Irhan mengungkap aksesoris yang dipamerkan di Bali ini tidak sembarang dijual. Sehingga, bagi klien yang ingin membeli aksesoris tersebut harus lebih dulu melakukan pemesanan.

"Pembeli mengirimkan ASI ke workshop, kemudian ASI akan dikristalkan menjadi seperti batu. Setelah itu, baru disatukan dengan perhiasan. Modelnya pun bisa memilih sendiri," jelas Irhan.

Menurut Irhan, setiap orderan akan dikerjakan selama kurang lebih dua pekan.

"Tergantung antrean order dan seberapa sulit desainnya. Untuk biaya juga tergantung desain, antara Rp800 ribu-Rp2 jutaan. Bisa lebih kalau mintanya emas yang bagus,” jelas Irhan.

Dia mengatakan pihaknya mampu membuat aksesoris berbahan dasar tali pusar maupun rambut dengan pengerjaan yang lebih rumit.

Pihaknya pernah membuat pesanan aksesoris dari ASI, tali pusar, dan rambut, yang dinamakan tree of life atau pohon kehidupan.

Aksesoris itu menjadikan tali pusar sebagai daun, rambut sebagai dahan, dan ASI sebagai mutiara.

“Sebulan kami bisa mendapat sekitar 200 orderan. Memang, produk ini masih jarang. Jadi, lewat pameran di Bali ini, kami ingin mengenalkan dulu, supaya lebih banyak orang yang tahu,” ujarnya.

Kontak Bisnis dan Pameran Produk UMKM Jateng di Bali digelar 20-21 Juli 2024.

Pada hari hari pertama pameran, tiga pelaku UMKM jateng berhasil membuat kesepakatan kerja sama dengan buyer senilai Rp23,21 miliar.

Pameran ini diikuti 20 UMKM dari Jateng yang membidik pengembangan pemasaran produk ke pasar-pasar Internasional.*