MER-C Indonesia: Perang di Gaza Harus Dihentikan

MER-C Indonesia
Sumber :
  • MER-C Indonesia/Antara

Jakarta – Satu tahun sudah perang Israel vs Hamas di Gaza berkecamuk. Hingga kini belum ada tanda akan berakhir konflik tersebut. Otoritas kesehatan setempat menyebut 41.909 orang tewas dalam perang tersebut.

Kabar Duka, Dokter Lulusan Indonesia Mohammed Shabat Meninggal di Gaza

Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) Indonesia pun turut menyerukan kepada masyarakat di tanah air dan seluruh dunia bahwa perang di Gaza harus segera dihentikan.

"MER-C Indonesia menyerukan pesan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa secara logis, tidak perlu harus menjadi ahli apa pun, perang yang ada di Gaza harus dihentikan," kata Ketua Presidium MER-C Hadiki Habib dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/10/2024) seperti dikutip dari Antara News.

Hamas Konfirmasi Yahya Sinwar Tewas Akibat Serangan Israel, Khaled Meshaal Jadi Pemimpin?

Hadiki Habib mengatakan bahwa perang di Gaza harus segera dihentikan karena jika perang berlanjut, maka jumlah korban sipil akan terus bertambah.

MER-C juga meminta agar fasilitas kesehatan di Gaza, Palestina, tidak diganggu gugat dalam peperangan dan tidak dirusak atau dihentikan operasionalnya.

Cerita Warga Palestina di Gaza Tolak Seruan Evakuasi Israel: Lebih Baik Mati daripada Pergi

"Kami menyerukan agar tim tenaga kesehatan, dokter, perawat, bidan, dan paramedis yang bertugas di Gaza untuk memberikan pelayanan kesehatan, tidak diganggu gugat dalam pelaksanaan tugas profesionalnya," kata Hadiki.

Selain itu, Hadiki juga menyerukan pembebasan tenaga medis kesehatan di Gaza dan warga negara Palestina yang ditahan oleh pemerintah Israel selama penyerangan di daerah kantong tersebut.

"Dan yang paling penting juga adalah masyarakat sipil yang ada di Jalur Gaza supaya akses logistik kemanusiaan itu dibuka seluas-luasnya, sehingga dapat memberikan dukungan sosial, kepada masyarakat yang sekarang sudah terpinggirkan dan terisolir di dalam Gaza," katanya.

"Kepada dunia internasional, mari kita bersama-sama memberikan tekanan kepada penjajah agar menghentikan genosida yang sekarang berlangsung di dalam Gaza Palestina," tambah Hadiki.

Tekanan itu juga termasuk agar eskalasi peperangan itu tidak bertambah luas dan menimbulkan krisis kemanusiaan yang semakin banyak, kata dia, menambahkan.

Hadiki menjelaskan bahwa terkait kondisi terkini yang terjadi di Gaza, khususnya di Gaza utara, Tim MER-C, kata dia, telah berhasil masuk ke Gaza utara dan membantu pelayanan kesehatan di Gaza utara, khususnya untuk kasus-kasus trauma. Dia mengatakan bahwa RS Indonesia di Gaza sebenarnya telah berfungsi, walaupun tidak optimal, dan melakukan pelayanan untuk kasus-kasus trauma, khususnya trauma massal, yang terjadi karena serangan-serangan yang ada di sekitar rumah sakit.

Adapun dalam tiga hari terakhir, dirinya mengaku telah mendapat informasi dari relawan yang masih di Gaza utara, bahwa kembali terjadi penyerangan di daerah utara, sehingga Tim MER-C RS Indonesia harus bergeser ke daerah yang lebih aman, ke Gaza tengah."Alhamdulillah, saat ini kami ada empat orang tim di Gaza, terdiri dari tiga orang logistik dan satu liason officer, masih berada dalam kondisi sehat walafiat," ungkap Hadiki.