Anak SMP Jadi Korban Bullying Temannya di Blora, Dipukul dan Diminta Uang Rokok
- Pixabay/geralt
Blora, VIVAJateng – Karena anaknya menjadi korban kekerasan oleh teman-temannya di Blora Jawa Tengah, orang tua korban meminta bantuan dari polisi.
Sukardi, ayah korban, mengatakan bahwa dia sangat marah ketika mengetahui anaknya dianiaya.
Dia segera menelpon guru kelas anaknya untuk menanyakan tanggung jawab sekolah.
"Waktu saya lihat videonya itu marah sekali saya. Langsung saya telfon wali kelas sembilan untuk menjelaskan kok bisa anak saya sampai dipukuli seperti itu," ujarnya, saat di temui dirumahnya, Sabtu (24/2/2024).
"Kemudian pihak sekolah memastikan untuk segera ditangani," imbuhnya.
Dia dipanggil oleh sekolah untuk bertemu dengan pelaku keesokan harinya setelah kejadian itu.
Sekolah dan keluarga sepakat untuk tidak melaporkan ke polisi, karena pelaku masih anak-anak.
"Saat itu kepala sekolah memanggil tujuh anak yang sudah mengakui kesalahannya," terangnya.
Tidak ingin kejadian terulang lagi, Sukardi meminta surat pernyataan itu ditandatangani para pelaku dan bermaterai.
Setelah dipanggil oleh guru BK, pelaku malah menghentikan korban saat pulang sekolah pada Kamis (22/2/2024).
Lalu, pelaku mengancam korban dan meminta uang untuk membeli rokok.
Tidak diberi uang, pelaku justru menendang korban hingga terjatuh.
"Ancamannya itu bunyinya 'jangankan kamu, ayah kamu aja saya berani lawan'," jelasnya.
Karena kejadian itu, Sukardi memohon perlindungan ke Polsek Japah.
Ia tidak bermaksud untuk melapor kejadian itu.
Diketahui, telah terjadi perundungan terhadap salah satu siswa kelas 9 SMP di Kecamatan Japah, Blora.
Dalam video yang beredar memperlihatkan korban tengah tidur di meja kelas.
Kemudian datang tiga siswa membangunkan korban dengan cara yang kasar.
Mereka juga melakukan pemukulan di bagian kepala korban.
Korban yang masih berusia 16 tahun itu terlihat hanya pasrah.
Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com pada Sabtu, 24 Februari 2024 - 13:59 WIB dengan judul "Lagi Kasus Bullying di Sekolah, Orang Tua Korban Minta Perlindungan Polisi" Oleh Reporter Tim TvOne, Agung Wibowo dan Editor Danitha Riyadini
