Pemprov Jateng Tawarkan Investasi Ke Australia

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana
Sumber :
  • Humas Pemprov Jateng

Jateng – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menerima kunjungan Konsul Jendral Australia, HE Glen Askew di kantornya pada Selasa, 15 Oktober 2024. 

Peringati Pertempuran 5 Hari, Momentum Kobarkan Semangat Nasionalisme

Kunjungan itu untuk memperkuat kembali kerja sama sister province antara Jawa Tengah dan Queensland Australia yang sudah terjalin sejak 1991.

Nana Sudjana menyambut hangat kerja sama sister province yang setiap lima tahun sekali diperbarui tersebut. Selama menjalin kerjasama, telah diimplementasikan berbagai sektor, diantaranya pendidikan dan pelatihan, perdagangan, kesehatan, budaya serta pariwisata. 

Peparnas XVII Usai, Pembinaan Atlet Jateng Tetap Berlanjut

Nana berharap, kerja sama ini dapat terus terjalin, bahkan dikembangkan, termasuk dalam investasi.

“Saat ini, Jawa Tengah ini banyak investor-investor yang masuk, baik itu lokal maupun modal asing. Tapi Australia belum. Mungkin nanti bisa ditingkatkan investasi-investasi dari Australia ke Jateng,” harapnya.

Kapolda Jateng Perintahkan Kapolres Rangkul Tokoh Agama Demi Pemilukada Aman dan Damai

Di Jawa Tengah banyak kawasan industri yang bisa dikembangkan untuk investasi. Setidaknya ada enam kawasan industri besar di Jateng, meliputi Kawasan Industri Terpadu Batang, kawasan industri Wijaya Kusuma Kota Semarang, Jatengland Demak, Aviarna Semarang, Batang Industrial Park dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal. 

Sementara itu, Konsul Jendral Australia, HE Glen Askew mengatakan, selama ini sudah banyak bidang yang dikerjasamakan antara Jateng dan Australia. Ia berharap, ke depan hubungan antara masyarakat Australia dan Jawa Tengah bisa semakin erat, dan bisa saling memberikan manfaat.

Diakui dia, meskipun Australia belum menanamkan investasinya di Jateng. Namun, pemerintah Australia ada hubungan erat dengan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang berada di Akpol Semarang. Ini merupakan kerja sama langsung antara Kepolisian Federal Australia dengan POLRI. Pendirian pusat pelatihan ini, merupakan hasil kerja sama Indonesia-Australia untuk meningkatkan kapasitas kemampuan operasional para penegak hukum dalam menangani segala kejahatan, khususnya terorisme lintas negara. 

"Meskipun perusahaan swasta tidak ada investasi di Jateng tapi pemerintah Australia ada hubungan erat dengan JCLEC, jadi itu investasi langsung dengan Polri, itu sangat penting bagi pemerintah Australia," katanya.