Strategi Pemprov Jateng Sediakan Rumah Layak Huni

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno
Sumber :
  • Dok Humas Pemprov Jateng

Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya untuk menyediakan rumah layak dan terjangkau bagi warga. Sebab, angka backlog atau kebutuhan akan kepemilikan rumah di wilayahnya mencapai 324.855  unit pada 2024.

Anggota Fraksi PPP Soroti Dampak dan Solusi Proyek Sungai Wulan Kudus

"Backlog di Jateng cukup besar atau mencapai lebih dari 300 ribu unit. Sehingga perencanaan tata ruang untuk penyediaan hunian yang terjangkau itu penting," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno saat membuka seminar dalam rangka Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) di Hotel Patra Jasa Semarang.

Sumarno  mengatakan, tantangan perencanaan tata ruang untuk penyediaan hunian terjangkau kedepan   semakin berat. Hal itu terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Jateng, yang ditetapkan sebagai provinsi penumpu pangan dan industri nasional. 

2024, Pemprov Jateng Perbaiki 17.325 Unit Rumah Tak Layak Huni

Menurutnya, visi misi pembangunan Jateng itu mempunyai tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya. Sebab, menjadi penumpu industri berisiko mengurangi lahan pertanian, namun keduanya harus diangkat bersama-sama.

"Itulah bagaimana kita membuat keseimbangan antara penumpu pangan dan penumpu industri. Apabila keduanya maju dan berjalan dengan baik, tentu ini potensi yang luar biasa," ujarnya.

Dukung Ketahanan Pangan dan Industri, Jateng Kucurkan Rp300 Miliar untuk Perbaikan Jalan 2025

Untuk mengatasi berbagai tantangan dan persoalan mengenai tata ruang pertanian, industri, dan hunian, harus ada kerja sama dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Terutama pemerintah daerah, pengembang, akademisi, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jateng, Hanung Triyono mengatakan, seminar bertema "Spatial Planning Now and Then: Owning Affordable Housing in Central Java" menjadi sarana berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan mencari solusi mengatasi persoalan penyediaan perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
img_title