Bangga Banget, Sambal Pecel Buatan Blora Terjual hingga Luar Pulau Jawa

Sambal pecel Blora
Sumber :
  • (ANTARA/Gun.)

Jateng – Sambal pecel yang merupakan olahan dari cabai, kacang tanah, dan gula merah serta beberapa rempah-rempah hasil produksi pelaku UMKM dari Kelurahan Bankle, Kecamatan Blora, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, laku terjual hingga luar Jawa.

Puan Maharani: PDIP Menang di 19 Kabupaten/Kota di Jateng pada Pilkada 2024

"Di antaranya, merambah pasar Nusa Tenggara Barat, selain juga dipasarkan ke daerah lokal Blora kemudian Jakarta, Surabaya, Bandung, Bogor, dan Salatiga," kata Ujianto, produsen sambal pecel merek "Sargur" asal Kelurahan Bangkle, Kabupaten Blora, Minggu (1/12/2024), seperti dikutip dari Antara News.

Untuk pemasaran lokal, kata dia, menyasar pasar tradisional, seperti Pasar Badong, Pasar Genen, Pasar Lambang, Pasar Sido Makmur Blora, Pasar Jepon, dan beberapa pelanggan dari pedagang sayur keliling.

Dukung Ketahanan Pangan dan Industri, Jateng Kucurkan Rp300 Miliar untuk Perbaikan Jalan 2025

Kebutuhan bahan baku cabainya, imbuh dia, mencapai 210 kilogram per bulan, sedangkan kacang tanah, gula merah, kencur, daun jeruk, bawang putih dan bumbu-bumbu lainnya juga menyesuaikan kapasitas produksinya.

Sementara omzet penjualannya, kata dia, setiap harinya berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.

Sengkuyung Ampuh! Sebulan Tagih Rp95 Miliar dari Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor di Jateng

Untuk memenuhi permintaan pasar, Ujianto mengklaim mampu memproduksi sambal pecel hingga 45 kilogram yang dikemas menjadi ukuran 250 gram dengan mempekerjakan lima orang. Sedangkan harga jual untuk setiap kemasan sebesar Rp9.000, sedangkan untuk kemasan besar dijual dengan harga Rp100.000.

Guna menarik minat pembeli, produk sambal pecel hasil produksinya juga sudah mengantongi izin usaha dan berlabel halal yang pengurusannya difasilitasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jawa Timur.

"Sambal pecel buatan saya juga bisa bertahan antara 3-6 bulan. Produk kami juga pernah dicek petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang sebagai komitmen menciptakan produk bermutu yang aman dikonsumsi," ujarnya.