Jateng Waspada Virus HMPV Meski Kasus Nihil, Warga Diimbau Jaga Pola Hidup Sehat

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar
Sumber :
  • Jateng

JatengPemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan belum ditemukan kasus infeksi virus HMPV (Human Metapneumovirus) di Jawa Tengah. Namun, pemprov tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada dan menjaga pola hidup sehat.

2.300 Ekor Sapi di Jateng Terpapar PMK, Pemprov Jateng: Peternak Jangan Panik!

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menekankan pentingnya pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran penyakit, khususnya di tengah maraknya kasus HMPV di Tiongkok.

"Kita harus waspada, tetapi tidak perlu panik. Cuci tangan sebelum makan, makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur adalah cara sederhana namun efektif," kata Yunita di Semarang, Selasa, 7 Januari 2025.

Bersiap, Pemprov Jateng Bikin Mudik Gratis 2025 dan Gaet Peserta Lebih Banyak

Bagi mereka yang merasa kurang sehat, Yunita menyarankan untuk segera mengonsumsi obat sesuai gejala dan memakai masker untuk mencegah penularan.

Selain itu, bagi warga yang bepergian ke luar negeri, terutama ke negara dengan kasus HMPV tinggi seperti Tiongkok, dianjurkan memakai masker dan meningkatkan imunitas dengan vitamin.

Pj Gubernur Jateng: Makan Bergizi Gratis Baru Terlaksana di 13 Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Jawa Tengah bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya kasus dari luar negeri. Hingga saat ini, belum ada larangan perjalanan, namun pengawasan ketat terus dilakukan di pintu-pintu masuk internasional.

Meskipun tidak ada laporan kasus HMPV di Jawa Tengah maupun Indonesia, pemerintah daerah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan untuk melindungi diri dan keluarga.

Dengan pola hidup sehat dan sikap tanggap terhadap gejala, risiko penyebaran penyakit dapat diminimalkan. 

Diketahui, HMPV adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, dengan gejala mirip influenza seperti batuk, demam, dan sakit tenggorokan. Virus ini menular melalui droplet atau kontak erat dengan penderita.

Anak-anak di bawah lima tahun, lansia di atas 65 tahun, serta individu dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, asma, penyakit autoimun, dan HIV, menjadi kelompok yang lebih rentan terhadap paparan HMPV.

Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini berpotensi berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia. Tetap jangan panik, patuhi pengobatan sesuai anjuran dokter, perbanyak istirahat dan mematuhi protokol kesehatan.