Taj Yasin Dorong Regenerasi Pendonor Darah Lewat Sosialisasi ke Sekolah
- Istimewa
Jateng – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mendorong peningkatan jumlah pendonor darah pemula melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah. Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk berdonor sudah baik. Namun, dibutuhkan regenerasi, karena sebagian besar pendonor aktif saat ini sudah masuk kategori senior.
“Kita ingin menyisir lagi di kalangan usia 17 tahun. Kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan ini akan kita gabungkan dengan program Pemerintah Provinsi, seperti penanganan stunting dan edukasi kesehatan,” kata Taj Yasin usai menghadiri Rapat Koordinasi dan Silaturahmi PMI Jawa Tengah, di Kantor PMI Provinsi Jateng.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi terkait donor darah ini dapat dibarengkan bersama program Spelling (Spesialis Keliling) yang Ia gagas bersama Gubernur Ahmad Luthfi. “Pendonor lama banyak yang sudah waktunya istirahat, walaupun secara resmi tidak ada usia pensiun. Tapi siklus harus berjalan, kita perlu orang-orang baru,” tambahnya.
Taj Yasin juga mengapresiasi para relawan PMI yang selama ini aktif memberikan bantuan baik berupa tenaga, waktu, maupun materi saat terjadi bencana. Ia juga mengapresiasi peran PMI Jateng yang dinilai responsif dalam menghadapi berbagai situasi bencana.
“Insan kemanusiaan itu tidak hanya harus sigap dan cepat, tapi juga konsisten,” tutur Taj Yasin yang juga Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng.
Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana menyampaikan, sudah ada sebanyak 31 Unit Donor Darah (UDD) di wilayah Jawa Tengah yang telah memperoleh akreditasi dengan predikat purna.
Sedangkan empat kabupaten lain, yakni Wonosobo, Demak, Magelang, dan Grobogan, masih dalam proses penyelesaian. Selain menyampaikan laporan akreditasi, Sarwa juga menginformasikan mengenai kegiatan PMI yang membantu penanganan korban bencana di Pekalongan dan Brebes.