Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tegas: No Titip-titip, No Jastip
- ahmad luthfi
Jateng – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan tidak ada ruang bagi praktik titip-menitip atau jual beli jabatan dalam pengangkatan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini ditegaskan Luthfi dalam pelantikan 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di Semarang, Rabu (7/5/2025).
Luthfi menekankan bahwa seluruh proses dilakukan secara bersih dan berbasis pada sistem merit. Yaitu berdasarkan kompetensi, rekam jejak, dan lainnya sehingga tidak ada jabatan yang diperjualbelikan.
"No titip-titip, no jastip. Jadi, slogan itu tidak hanya untuk adik-adik SMA (pada penerimaan siswa baru). Tapi, semua jabatan itu no titip-titip, no jastip. Jelas semua," kata Luthfi di Semarang.
Ia menambahkan bahwa pengisian jabatan dilakukan untuk mengisi kekosongan dan mempercepat kinerja organisasi pemerintahan.
Pelantikan ini, menurutnya, merupakan bagian dari strategi penataan birokrasi yang sehat dan profesional. Sistem yang diterapkan mengandalkan management talent dan meritokrasi, tanpa melalui seleksi terbuka.
"Di tempat kita tidak perlu ada seleksi, kita cukup dengan menggunakan management talent, di mana rule-nya dengan cara sistem merit," kata mantan Kapolda Jateng itu.
Ia mengatakan bahwa secara umum belanja kepegawaian di Pemprov Jateng sudah berjalan bagus dan sesuai aturan, dengan batas yang ditentukan maksimal 30 persen telah terpenuhi
"Hari ini saya yakin dan percaya dengan jabatan baru yang diemban oleh para pimpinan tinggi pratama itu, nanti akan menambah akselerasi pelayanan publik," katanya.
Pada kesempatan itu, Luthfi juga menggarisbawahi beberapa hal penting, terutama terkait loyalitas dan integritas, serta menekankan bahwa tidak boleh ada ego sektoral sehingga semua organisasi perangkat daerah diminta menjalin kebersamaan.
"Organisasi ini ibarat kapal. Kalau tidak ada loyalitas maka nanti akan jadi rebutan, ora (tidak) kompak, jadinya nanti 'tombak cucukan' karena jabatan. Itu harus kita hindari," katanya.