Terungkap! Kasus Penemuan Potongan Jasad di Grojogan Sewu Ternyata Bukan Korban Mutilasi

Kapolres Karanganyar saat Konferensi Pers
Sumber :
  • instagram @polreskaranganyar

VIVAJateng - Polres Karanganyar berhasil mengungkap kasus penemuan potongan jasad manusia yang sempat menggemparkan pengunjung objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu.

Namun, polisi memastikan bahwa kasus tersebut bukanlah korban mutilasi atau jual beli organ tubuh.

Identitas korban akhirnya terungkap setelah polisi berhasil mengidentifikasi potongan tubuh tersebut.

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan bahwa potongan jasad tersebut teridentifikasi sebagai Satiyem, seorang warga Blumbang, Kecamatan Tawangmangu yang hilang sejak Kamis, 16 Februari 2023.

Identitas korban terungkap setelah polisi melakukan uji sampel DNA dari anggota keluarga Satiyem yang dikirimkan ke tim Labfor Polda Jateng.

"Setelah dilakukan uji sampel DNA, jasad adalah Satiyem. Potongan jasad manusia ditemukan pada tanggal 23 dan 24 Februari di aliran sungai Grojogan Sewu," kata Kapolres dalam jumpa pers dengan wartawan di Mapolres pada Senin, 13 Maret 2023. Dikutip dari instagram @polreskaranganyar.

Kapolres menjelaskan bahwa meninggalnya Satiyem bukanlah akibat dari tindakan kekerasan.

Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan. Satiyem diduga terjatuh ke dalam aliran sungai hingga terbawa arus sepanjang 5 kilometer ke area wisata Grojogan Sewu.

Dengan adanya arus air yang deras, bebatuan dan benda tajam di sepanjang sungai, tubuh korban terkoyak dan terpotong kaki kanannya dari pangkal paha hingga telapak kaki.

Kapolres menegaskan bahwa Satiyem bukanlah korban tindak kekerasan maupun jual beli organ tubuh, karena kondisinya yang sudah berusia 81 tahun dan memiliki penyakit hati.

Polisi telah menghentikan kasus penemuan potongan jasad manusia di Grojogan Sewu. Jenazah Satiyem pun telah diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan pada Jumat, 10 Maret 2023.

Kapolres Karanganyar dan Kasat Reskrim juga memberikan tali asih kepada keluarga korban. Kapolres berharap keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menghadapi semua ini.

Pemprov Jateng: Gelar Gerakan Pangan Murah 100 Kali untuk Atasi Inflasi dan Turunkan Harga Beras