BEJAT! Modus Ajari Ngaji Privat, Oknum Guru Ngaji di Temanggung Cabuli Muridnya

Ilustrasi pencabulan di Batang
Sumber :
  • Ilustrasi Pixabay

Temanggung, VIVAJateng - Polres Temanggung berhasil mengungkap kasus rudapaksa di mana korban adalah seorang gadis di bawah umur, yang pelakunya adalah seorang oknum guru ngaji.

Kisah Pilu Santri yang Minta Pulang Sebelum Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka

Pelaku rudapaksa tersebut adalah PL (42), yang pada sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas dan juga menjadi seorang guru ngaji.

Modus operandi yang digunakan oleh pelaku adalah dengan mengajak korban untuk mengaji secara privat.

Santri Assal Banyuwangi Tewas di Ponpes Kediri, Keluarga Temukan Tubuh Penuh Luka dan Memar

Kejadian rudapaksa ini terjadi pada hari Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Pelaku mengajak korban, yang berinisial W (11), untuk belajar mengaji qiroah secara privat di rumahnya.

Hujan dan Angin Kencang Robohkan Tenda Pengajian di Brebes, Puluhan Santri Luka-Luka

“Biasanya mereka mengaji di TPQ secara bersama-sama. Tapi kali ini korban dan dua bocah lainnya diajak belajar secara privat secara bergiliran satu per satu di kamar miliknya,” jelas Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Selamet dikutip dari tvOnenews.com.

Korban yang mendapat giliran pertama mengaji mengalami perlakuan tak senonoh dan cabul dari pelaku.

Pelaku meminta korban untuk berciuman dan memaksa korban untuk tidur dan melepas pakaian.

Setelah itu, pelaku melakukan pencabulan terhadap korban.

Satuan Reserse Kriminal menerima laporan dan berhasil menangkap pelaku tanpa perlawanan.

Pelaku dijerat dengan Pasal 76 E Jo Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.