Tawuran Pelajar Terjadi di Kendal, Satu Orang Tewas! Tersangka Masih di Bawah Umur
- Tim tvOne - Aditya Bayu
VIVAJateng - Polres Semarang berhasil menangkap pelaku tawuran antar sekolah yang menyebabkan satu pelajar tewas.
Insiden ini terjadi pada Kamis (31/8) di Jalan Ahmad Yani, Dusun Pereng, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, melibatkan pelajar dari wilayah Boyolali dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra, para pelaku tawuran ini berhasil ditangkap pada pagi hari setelah peristiwa tersebut.
Para pelaku ini ternyata merupakan pelajar dari sebuah SMK di Kabupaten Boyolali.
Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa para pelaku telah merencanakan aksi kekerasan ini. Mereka bahkan membawa senjata tajam berbentuk celurit.
"Aksi ini sudah dipersiapkan dan mereka sudah menunggu di sekitaran TKP. Jadi antara korban dan pelaku sama-sama sudah menyiapkan sajam," ungkap Kapolres saat dihubungi tvonenews.com pada Jumat (15/9/2023).
Insiden tawuran ini dipicu oleh tantangan yang dilontarkan di media sosial.
Menurut Kapolres, para pelaku sebenarnya telah berjanji untuk bertemu dan bentrok di lokasi kejadian.
Satu dari para tersangka, berinisial DW, yang masih berusia 16 tahun, menjadi pelaku pembacokan terhadap korban.
"Salah satu Pelaku berinisial DW, warga Boyolali masih pelajar usia 16. Satu pelajar yang kami amankan ini merupakan pelaku pembacokan terhadap korban," terang Kapolres lagi.
Pelaku DW yang masih di bawah umur saat ini harus menjalani masa hukuman di sel khusus anak.
Ia terancam hukuman 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp 3 miliar.
"Saat ini kasus tersebut terus berjalan hingga ke kejaksaan. Dan kami terus menegaskan kepada pihak terkait bahwa kasus tawuran ini menyalahi undang-undang. Maka akan kami tindak tegas," ungkap Kapolres.
Polres Semarang juga telah bekerja sama dengan pihak berwenang dan berkoordinasi dengan Bupati untuk memonitor kegiatan di sekolah-sekolah.
"Kami juga berkoordinasi dengan Bupati untuk melakukan monitoring ke sekolah-sekolah guna menekan angka kriminal di kalangan pelajar," tegasnya
Langkah ini diambil untuk mengurangi angka kriminalitas di kalangan pelajar.
Sementara pihak SMK N 1 Kaliwungu, di mana sebagian pelaku berasal, menegaskan bahwa peristiwa ini terjadi di luar jam sekolah dan di luar area sekolah.
Meskipun demikian, pihak sekolah merasa prihatin atas kasus tawuran yang telah merenggut nyawa salah satu anak didik mereka.
"Kejadiannya diluar jam sekolah dan tidak di area sekolah kami. Namun demikian kami tetap prihatin dengan adanya kasus tawuran hingga menewaskan anak didik kami," terang salah satu Guru sekolah tersebut.
Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com pada hari Jumat, 15 September 2023 - 20:37 WIB dengan Judul "Polisi Amankan Pelajar Terlibat Tawuran yang Sebabkan Satu Pelajar Meninggal Dunia"