Ketua LMA Ilwayab Dukung Penuh Program Cetak Sawah dan Tidak Ada Penyerobotan Tanah Ulayat

Kasatgas Ketahanan Pangan TNI AD bersama tokoh adat Merauke
Sumber :
  • Ist

Disisi lain, Mahuse menegaskan program cetak sawah yang digarap Kementerian Pertanian pada 2025 mendatang tidak ada masalah apalagi sampai merugikan masyarakat adat. Menurut dia, masyarakat sudah yakin bahwa pergerakan penyerobotan tanah ulayat oleh negara atas nama cetak sawah adalah narasi yang tidak benar.

Peneliti Padi Arkansas: Program Cetak Sawah Indonesia Langkah Rasional untuk Swasembada

"Masyarakat sudah tidak takut lagi dan bimbang kalau tanahnya hilang di ambil perusahaan. Apalagi hak tanah ulayat, sama sekali tidak ada peralihan kepada siapa pun dan tetap akan menjadi milik masyarakat," katanya.

Mahuse mengatakan masyarakat sepenuhnya memahami program cetak sawah merupakan program strategis nasional yang bertujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mensejahterakan rakyat Papua Selatan secara keseluruhan.

Pompanisasi, Bukti Gerak Cepat Kementan Atasi Dampak Kekeringan

"Masyarakat paham betul akan keuntungan pola bagi dalam pengelolaan lahan cetak sawah kedepan," katanya.

Sementara itu, Uskup Agung Kabupaten Merauke, Papua Selatan Mgr. Petrus Canisius Mandagi mendukung upaya cetak sawah yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2025 mendatang. Menurut dia, proyek tersebut merupakan proyek kemanusiaan bagi masyarakat Papua karena berkaitan erat dengan kebutuhan pokok, yaitu makanan.

Wamentan Sudaryono: Pemerintah Jamin Perlindungan Petani Lewat Asuransi Usaha Tani Padi

"Program ini adalah memanusiakan orang dengan pertanian yang ada di Papua, maka kami, gereja-gereja, juga punya tujuan untuk memanusiakan orang, bukan mengkotak-kotakan orang. Orang itu selaras dengan hukum kemanusiaan yang kita anut," jelasnya.