Kementan Jelaskan Perhitungan Pendapatan Brigade Swasembada Pangan

Hitung-hitungan pendapatan Brigade Pangan
Sumber :

JatengKementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian melalui program Brigade Swasembada Pangan.

Petani Bergerak! Wamentan Sudaryono Hidupkan Prabowoisme sebagai Ideologi Perjuangan

Dalam program ini, Mentan Amran menyebutkan bahwa petani milenial berpotensi memperoleh penghasilan Rp10 juta per bulan, bahkan lebih lagi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch Arief Cahyono, menjelaskan bahwa estimasi penghasilan tersebut sangat memungkinkan untuk diraih oleh para petani muda yang bergabung dalam brigade. Kementan telah melakukan analisis usaha tani secara rinci agar program ini memberikan hasil optimal.

Rapimnas Tani Merdeka, Sudaryono: Ini Bukan Sekedar Organisasi, Ini Soal Perjuangan Petani

“Setiap Brigade yang terbentuk beranggotakan 15 orang dengan mengelola lahan 200 hektar. Mereka akan mengelola lahan selama 5 tahun agar pendapatannya optimal,” ujar Arief dalam keterangannya pada Sabtu, 23 November 2024

Mentan memberikan bantuan Alsintan ke Brigade Pangan

Photo :
  • Kementan
Sudaryono: Anak Petani Desa yang Terima Bintang Kehormatan dari Istana Negara

Arief menjelaskan, dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare, potensi produksi mencapai 1.000 ton gabah kering panen (GKP) dan asumsi harga gabah Rp6.000 per kilogram, maka total pendapatan kotor brigade dapat mencapai Rp6 miliar.

“Setelah dikurangi biaya operasional sebesar Rp19 juta per hektare atau total Rp3,8 miliar untuk lahan 200 hektare, maka perkiraan pendapatan bersih dari budidaya padi ini adalah sebesar Rp2,2 miliar dan nantinya dibagi antara brigade dan pemilik lahan,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
img_title