Dukung Energi Bersih, UNDIP Sinergi Bareng PLN dan Kementan Kembangkan Ekosistem Biomassa

Wamentan Sudaryono bersama Dirut PLN
Sumber :
  • Ist

JatengUniversitas Diponegoro (UNDIP), PLN dan Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan wilayah melalui pengembangan ekosistem biomassa yang berbasis kerakyatan, melalui konsep ekonomi sirkular. 

Serapan Gabah BULOG Tembus 300.000 Ton Setara Beras, Siap Hadapi Panen Raya 2025

Program ini memiliki nilai strategis dalam pencapaian ketahanan pangan dan ketahanan energi

PLN sebelumnya telah menjalankan program co-firing PLTU dengan biomassa. Namun, tantangan keberlanjutan pasokan biomassa membuat PLN menggandeng PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan, serta akademisi dari UNDIP untuk menciptakan model produksi berbasis ekonomi sirkular.

Polwan Cantik, Gerakkan Warga Wujudkan Ketahanan Pangan

Program ini diawali dengan penanaman tanaman energi indigofera di Tasikmalaya sebagai proyek percontohan. Keberhasilannya mendorong ekspansi ke berbagai daerah.

Wamentan Sudaryono bersama PLN

Photo :
  • Ist
Sarjana Pertanian Soal Kinerja Bulog Usai Sudaryono Dilantik Jadi Ketua Dewas: Petani Puas!

Pada Januari 2025, PLN EPI bersama 200 petani menanam 10 ribu tanaman energi di Brebes dan Tegal guna mendukung co-firing PLTU serta target Net Zero Emission 2060.

Tanaman seperti Kaliandra dan Gamal juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak, memperkuat ketahanan pangan dan energi sekaligus mengurangi emisi karbon.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa transisi energi merupakan tantangan sekaligus peluang. "Kami berkomitmen untuk memperluas program ini dengan melibatkan lebih banyak mitra dan pemangku kepentingan," ujarnya. 

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu layak diterapkan pada 46 PLTU di seluruh Indonesia.

Program pertanian terpadu tanaman energi

Photo :
  • Ist

Akademisi UNDIP, Mada Sophianingrum, menegaskan bahwa keterlibatan perguruan tinggi sebagai bentuk Tri Dharma, akan mampu memperkuat sinergi program antara riset dan pengabdian masyarakat melalui pendampingan dan peningkatan kapasitas masyarakat. 

Melalui kolaborasi akademisi, industri, dan masyarakat, program ini menjadi langkah konkrit dalam transisi energi bersih, mendukung ketahanan pangan, serta menciptakan dampak ekonomi bagi petani dan masyarakat sekitar.