Dari Parlemen ke Podium Akademik: Agung BM Resmi Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Pengelolaan Waduk Jatibarang

Agung BM Bersama Ketua Sidang, Prof. Ir. Mochammad Agung Wibowo
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Rabu, 25 Juni 2025 menjadi hari bersejarah bagi Agung Budi Margono. Setelah dua dekade berkiprah sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah, Agung BM kini resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Universitas Diponegoro.

Mohammad Saleh Usul Kuota Beasiswa Mahasiswa Jateng di Mesir Ditambah

Ujian terbuka disertasinya berlangsung penuh antusias di Ruang Sidang Utama Sekolah Pascasarjana UNDIP, disaksikan para tokoh masyarakat, akademisi, dan rekan seperjuangan.

Dihadapan 7 orang penguji yang terdiri dari : Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D (Dekan Sekolah Pasca Sarjana Undip), Dr. Drs. Jafron Wasiq Hidayat, .Sc, Prof. Dr. Tri Retnaningsih Soeprobowati, M.App.Sc, Prof. Dr. Dra. Hartuti Purnaweni, MPA, Prof. Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc, Dr. Budi Warsito, S.Si., M.Si dan Promotor : Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D

Pemda Harus Serius Tangani Anak Putus Sekolah

Disertasinya bertajuk “Model Pengelolaan Waduk Jatibarang di Kota Semarang” menyoroti perlunya tata kelola kolaboratif yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, Perum Jasa Tirta I, PDAM, dan kelompok masyarakat seperti Pokdarwis dan petani konservasi. Model ini lahir dari kegelisahan Agung terhadap laju sedimentasi dan minimnya kolaborasi kelembagaan dalam mengelola waduk.

“Waduk bukan hanya urusan teknis, tapi juga sosial dan kelembagaan. Kita perlu satu model yang menjembatani semuanya,” papar Agung dalam presentasinya yang berlangsung selama 15 menit di hadapan tujuh penguji.

Beri Ruang Berekspresi Pelajar, Lahirkan Generasi Emas

Agung juga menekankan bahwa Waduk Jatibarang berisiko kehilangan fungsinya dalam 21 tahun ke depan jika tidak dilakukan intervensi serius. Melalui disertasinya, ia merekomendasikan pembentukan Forum Komunitas Peduli Waduk (FKPW) sebagai ruang koordinasi legal yang dilengkapi digitalisasi pemantauan air.

Lulusan S1, S2, hingga S3 Universitas Diponegoro ini menegaskan bahwa ilmu dan pengalaman kebijakan harus berjalan beriringan. “Saya ingin mendorong bahwa ilmu bisa menyatu dengan advokasi kebijakan dan kerja nyata di masyarakat,” pungkasnya dengan haru.

Halaman Selanjutnya
img_title