Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono
Sumber :
  • Ist

“Ini satu integrasi yang baik, bagaimana kooperasi pesantren itu menggalang dan membina banyak petani. Dari mulai quality control-nya dengan standar-standarnya ditentukan di situ. Sehingga petani itu bisa sortir yang mana ke pasar biasa, yang mana ke supermarket, dan seterusnya. Sehingga ada nilai tambah di situ,” jelasnya.

Rapimnas Tani Merdeka, Sudaryono: Ini Bukan Sekedar Organisasi, Ini Soal Perjuangan Petani

Wamentan juga mengaitkan model kemandirian pertanian pesantren dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintah. Ia menekankan bahwa MBG bukan hanya soal pemerataan gizi anak sekolah, tetapi juga penggerak ekonomi desa.

“MBG ini harus memutar uang di desa. Sayur, ayam, telur, bumbu, nasi, semuanya dari desa untuk desa. Bukan membuat yang kaya makin kaya, tapi membuat masyarakat kecil makin sejahtera,” tegasnya.

Sudaryono: Anak Petani Desa yang Terima Bintang Kehormatan dari Istana Negara

Lebih lanjut, Mas Dar melihat pesantren sebagai mitra strategis dalam pembangunan sektor pangan nasional. Dengan jejaring yang luas dan basis sosial yang kuat, pesantren dinilai mampu mempercepat adopsi teknologi pertanian, memperkuat kelembagaan petani, dan memperluas pasar produk hortikultura lokal.

Melalui dukungan pelatihan, pendampingan, dan kemitraan pasar, Kementan berharap model agribisnis pesantren seperti Al Ittifaq dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa dan ketahanan pangan nasional.

Misi Rahasia Sudaryono di Rapimnas Tani Merdeka: Petani Jadi Garda Depan Indonesia!