Viral Gajah di Waduk Gajah Mungkur Dirantai, Pemkab Wonogiri: Lagi Birahi!

Gajah di Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur dirantai
Sumber :
  • FB Kabar Warga Pracimantoro

Jateng – Sepasang gajah di Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, menuai sorotan setelah videonya viral di media sosial karena diperlakukan kurang baik dan tidak dirawat oleh pengelola dengan kondisi kaki dirantai.

Mau ke Pantai, 2 Bus Pariwisata Nyasar di Hutan Wonogiri Gara-gara Google Maps

Merespons hal itu, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri memberikan klarifikasi terkait viralnya video gajah yang dirantai di kawasan Waduk Gajah Mungkur (WGM). 

Menurut Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto, tindakan tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan pawang (mahot) dan pengunjung, terutama karena gajah sedang memasuki masa birahi.  

Waduh! CCTV Pemkot Semarang Tampilkan Suasana Kamar Warga, Kok Bisa?

"Gajah dirantai sebagai langkah antisipasi, karena saat masa birahi perilaku gajah cenderung lebih agresif," kata Haryanto, Minggu, 5 Januari 2025. 

Haryanto menjelaskan bahwa pengandangan saja tidak cukup untuk mengatasi agresivitas gajah selama masa birahi. Oleh karena itu, perantaian juga dilakukan baik pada gajah jantan maupun betina sebagai langkah pengamanan tambahan.  

Misteri Penampakan Viral Lintang Kemukus di Langit Malioboro, Mistis atau Fenomena Astronomi Biasa?

"Walaupun ada pagar setinggi dan sekuat apapun, gajah yang sedang agresif masih bisa merobohkannya. Bahkan, rantai pun bisa diputuskan jika gajah berada dalam kondisi tertentu," ujarnya

Ia menambahkan bahwa masa birahi gajah jantan berlangsung antara 1 hingga 6 bulan setiap tahun, sementara gajah betina mengalaminya selama dua minggu, hingga tiga kali setahun.  

"Perilaku agresif gajah saat birahi juga dapat membahayakan gajah betina, sehingga langkah ini diambil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.  

Meskipun dirantai, Haryanto memastikan gajah tetap mendapatkan perawatan yang baik. Setiap hari, rantai dilepas untuk memungkinkan gajah berjalan-jalan bersama pawangnya agar tidak stres.  

Ia juga membantah tudingan bahwa gajah di WGM dalam kondisi tidak terawat.  

"Kesehatan gajah dapat dinilai dari kondisi kuku dan warna kulitnya. Berdasarkan pengamatan kami dan dokter hewan yang menangani, gajah di sini sehat, gemuk, dan bersih," tegasnya.   

Disporapar Wonogiri menyatakan komitmennya untuk menjaga kesejahteraan gajah koleksi WGM, sambil tetap memperhatikan keamanan pengunjung dan pawang. Langkah perantaian akan dihentikan begitu masa birahi gajah berakhir.  

"Kami pastikan bahwa semua langkah yang diambil dilakukan dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan gajah maupun manusia di sekitarnya," pungkas Haryanto.