Putra Bungsu Almarhum KH Maimoen Zubair Harap PPP Komitmen Jaga Nilai-Nilai Islam
- Istimewa
Jateng – Putra bungsu almarhum KH. Maimoen Zubair, Gus Idror Maimoen Zubair, menyerukan agar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali berpegang teguh pada nilai-nilai Islam sebagai fondasi perjuangan politiknya.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan peluncuran Taman Surga Persatuan Pembangunan (TSPP) yang digelar oleh DPW PPP Jawa Tengah, Minggu (13/7/2025), di Kantor DPW PPP Jateng.
Gus Idror, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Dzikir dan Doa TSPP, menegaskan bahwa kader-kader PPP telah menunjukkan keikhlasan dalam berjuang tanpa motivasi materi. Ia menilai bahwa PPP sedang menapaki jalan sejarah baru, mengembalikan politik kepada nilai dakwah dan pengabdian, bukan transaksional.
"TSPP ini lahir dari perenungan mendalam atas sejarah umat Islam dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Tak pernah ada ajaran agama yang ditinggalkan membawa kemajuan, justru sebaliknya. Maka, menghidupkan kembali ajaran agama adalah kunci kemajuan umat," tegas Gus Idror.
Menurutnya, setiap kemunduran umat Islam selalu terjadi saat nilai-nilai agama mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali ajaran-ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam politik. “Tidak ada satu pun ajaran agama yang ditinggalkan lalu membawa kemajuan. Justru, kemajuan itu datang ketika nilai-nilai Islam kita hidupkan kembali dalam politik dan kehidupan berbangsa,” imbuhnya.
Gus Idror juga menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi menjadi ruh perjuangan politik PPP ke depan. Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arwani Thomafi atau Gus Aang, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Gus Idror. Ia menyatakan bahwa TSPP diharapkan tidak hanya menjadi gerakan spiritual di Jawa Tengah, tetapi bisa menyebar dan menginspirasi seluruh Indonesia. "Mantep mawon nderek Gus Idror. Ini pondasi baru untuk menguatkan PPP ke depan," ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP Gus Romahurmuzy yang menekankan pentingnya ketenangan batin dan kekuatan persatuan dalam membangun partai. Ia menyitir Al-Qur’an surat Thaha sebagai rujukan spiritual bahwa dzikir dan ketenangan hati adalah syarat utama dalam merancang arah baru perjuangan politik.