KPK Bidik Mbak Ita Wali Kota Semarang, PDIP Siap Beri Pendampingan Hukum
- Gesuri
Jateng – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan siap memberikan pendampingan hukum kepada Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan suaminya, Alwin Basri, yang tersangkut kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Ketua PDI-Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, memastikan Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita, dan suaminya merupakan kader banteng yang taat hukum.
"Tentu PDI-Perjuangan taat pada hukum. Sebagai kader partai, pasti kita akan memberikan pendampingan kepada Bu Ita atau pun Mas Alwin," kata Bambang Pacul, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 27 Juli 2024.
Hevearita Gunaryanti Rahayu merupakan Wali Kota Semarang yang diusung PDI-Perjuangan. Sementara Alwin Basri merupakan kader PDI-Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Jateng dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang.
Seperti diketahui, dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang mulai terungkap setelah KPK menggelar penggeledahan di sejumlah tempat, termasuk Kantor Pemkot Semarang, mulai Rabu, 17 Juli 2024.
Hasil penyidikan KPK mengungkap tiga kasus dugaan korupsi terjadi di Pemkot Semarang, yakni pemerasan, gratifikasi, dan pengadaan barang dan jasa.
Sampai hari ini, Penyidik KPK masih melakukan penyidikan di Semarang. Dalam upaya membongkar kasus korupsi di lingkungan Pemkot Semarang, KPK sudah menyita tiga koper barang bukti yang didapat dari serangkaian penggeledahan.
Adapun bbarang bukti yang disita, antara lain, dokumen terkait APBD Perubahan, catatan aliran dana, dan sejumlah telepon pintar. D
Demi kepentingan penyidikan, KPK juga sudah mengajukan pencegahan ke luar negeri atas empat orang yang tersangkut kasus korupsi. Mereka masing-masing terdiri dari dua penyelenggara negara dan pihak swasta.
Bambang Pacul menyatakan prihatin dengan kasus dugaan korupsi di Semarang. Dia berharap kasus yang menjerat Mbak Ita dan Alwin Basri tidak terlalu berdampak pada partai jelang Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024 di Jateng.
"Pengaruh tentu ada, tapi seiring berjalan waktu, mudah-mudahan membuat kita bisa lebih berhati-hati, lebih kuat," tegas Bambang Pacul.*