Sejarah Asal Usul Warteg, Warung Makan dari Tegal ke Jakarta yang Jadi Ikon Kuliner Merakyat
- Dokumentasi Rizky Adam
Namun, Sultan Agung telah dikhianati dengan dibocorkan seluruh rencananya ke VOC, sehingga seluruh logistik prajurit Mataram pun berhasil dibakar habis oleh VOC.
Hal ini menyebabkan para prajurit mundur dari perang karena tidak adanya kebutuhan logistik yang tersisa, walaupun masih ada sebagian dari prajurit yang tetap setia menyerang Batavia.
Dengan sisa prajurit yang bertahan, pada akhirnya Sultan Agung berserta prajuritnya tetap kalah. Prajurit yang kalah tersebut memilih untuk tetap berada di Jakarta dan memutuskan untuk berjualan makanan, yaitu telur asin dan orek tempe, makanan yang sempat jadi bahan logistik mereka berperang.
Tempat mereka berjualan makanan tersebut dinamai warteg atau warung tegal dengan ciri khas dua pintu yang memiliki arti kepemimpinan dan kedisiplinan, serta warna hijau yang melambangkan seorang prajurit.
Selain itu, pesan makan di warteg sama seperti di barak yaitu dengan cara mengambil sendiri makanan yang diinginkan.
Menu Makanan Merakyat
Warteg yang memiliki menu yang sederhana, seperti nasi dengan lauk pauk ala rumahan, seperti sayur lodeh, orek tempe, telur balado, ayam goreng, serta aneka lauk lain yang bisa dipilih sesuai selera.