5 Tradisi Unik Jelang Ramadan 2025 di Jawa Tengah, Pentas Budaya hingga Sebar Kue Apem

Ritual Padusan jelang Ramadan di Jawa Tengah (Jateng).
Sumber :
  • Boyolali.go.id

Jateng – Bulan Ramadan akan hadir beberapa beberapa pekan lagi. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, masyarakat Indonesia memiliki tradisi untuk menyambut bulan puasa Ramadan untuk umat muslim.

Pemprov Jateng Upayakan Iklim Usaha yang Kondusif

Setiap tradisi mengandung makna mendalam, baik itu silaturahmi antar warga serta penyucian diri. Di Jawa Tengah (Jateng), tradisi sambut bulan suci Ramadan menjadi atraksi wisata yang menarik untuk diikuti.

Berikut adalah tradisi jelang Ramadan tahun 2025 di Jawa Tengah beserta tanggal pelaksanaannya, mengutip situs visitjawatengah.jatengprov.go.id, Selasa (11/2/2025):

Wamentan Sudaryono: Stok Daging Untuk Ramadhan dan Lebaran Aman!

1. GREBEG MAKUKUHAN

Grebeg Makukuhan menjadi tradisi sambut Ramadan masyarakat Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-9 Februari 2025.

MK Kabulkan Permohonan Andika-Hendi, Gugatan Pilgub Jateng Resmi Dicabut

Dikutip dari Instagram @grebeg.makukuhan, acara akan diawali dengan Pengajian Akbar, Khoul Ki Ageng Makukuhan, Sadranan, Pentas Wayang Kedu, Pentas Kesenian: Keindahan budaya dalam seni dan kreatifitas masyarakat, dan Kirab Agung & Kirab Langse.

2. GEBYURAN BUSTAMAN

Dikutip dari pariwisata.semarangkota.go.id, Gebyuran Bustaman, seperti namanya, adalah upacara perang air yang dimaksudkan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa sebelum berpuasa. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1742, dipelopori oleh Kyai Bustam. Pada tahun ini, Gebyuran Bustaman akan diselenggarakan pada tanggal 25 Februari 2025 bertempat di Kampung Bustaman, Kota Semarang

3. PROSESI DUGDER

Sebagaimana disebutkan dalam Semarang Calendar of Events 2025, masyarakat Kota Semarang merayakan datangnya bulan Ramadan dengan tradisi dugder.

Tradisi ini ditandai dengan pemukulan bedug dan membunyikan meriam. Diawali dengan pemukulan bedug di Balaikota Semarang, dilanjutkan dengan arak-arakan Warak Ngendog menuju Masjid Agung. Warak Ngendog adalah hewan mitologi berbadan kambing, leher panjang seperti unta, berkepala naga, dan terdapat telur pada ujung ekornya. Proses dugder tahun ini akan berlangsung pada tanggal 27 Februari 2025.  

4. MEGENGAN 

Dikutip dari pariwisata.demakkab.go.id, Megengan adalah tradisi yang ada di masyarakat Demak. Kata ‘Megengan’ diambil dari bahasa Jawa yang berarti menahan. AcaraTradisi ini digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadhan, bulan di mana seluruh umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Bertempat di alun alun Demak, Megengan 2025 akan berlangsung H-1 jelang Ramadan dan dimeriahkan dengan kirab budaya.

5. PADUSAN 

Dalam klatenkab.go.id menyebutkan bahwa Padusan merupakan tradisi Jawa dalam menyambut bulan suci Ramadan yang mempunyai makna mensucikan jiwa dan raga. Pemerintah Kabupaten Klaten menyelenggarakan padusan di Obyek Mata Air Cokro.

Tradisi padusan di Klaten biasanya diisi dengan serangkaian acara, seperti kirab kendi berisi air dari 21 sumber mata air di Kabupaten Klaten, kirab gunungan sedekah bumi, sebaran kue apem dan udik-udik serta tak ketinggalan hiburan bagi warga masyarakat. Selain Klaten, Pemerintah Kabupaten Boyolali juga melaksanakan padusan bertempat di Umbul Pengging dan Umbul Tlatar. Padusan di Boyolali, diawali dengan kirab budaya, lalu ritual padusan oleh duta wisata sebagai simbolis masyarakat Boyolali.