5 Kabupaten di Jawa Tengah Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi

Ilustrasi Hujan Lebat
Sumber :
  • doubtfull

Jateng – Sebanyak lima kabupaten di Jawa Tengah berstatus siaga menghadapi curah hujan tinggi pada dasarian kedua Mei 2025. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan menerima curah hujan antara 200–300 milimeter.

62 Napi di Jateng Dapat Remisi Waisak, Paling Banyak dari Lapas Kembang Kuning Nusakambangan

Kelima kabupaten tersebut meliputi Pemalang, Pekalongan, Batang, Banjarnegara, dan Wonosobo.

Sementara itu, sembilan kabupaten/kota lainnya berada dalam status waspada dengan curah hujan berkisar antara 150–200 milimeter per dasarian. Daerah tersebut mencakup Brebes, Tegal, Kota Pekalongan, Banyumas, Purbalingga, Magelang, Kota Magelang, Klaten, dan Boyolali.

Tema Waisak 2025 dan Rangkaian Acara di Candi Borobudur

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, pada 14-16 Mei berpotensi terjadi hujan lebat di Kabupaten Boyolali, khususnya Kecamatan Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo, dan Teras, serta di Kabupaten Klaten yang meliputi Kecamatan Polanharjo, Tulung, Jatinom, dan Kemalang.

"Sementara pada tanggal 17-20 Mei hujan lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, khususnya Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, dan Cipari, serta di Kabupaten Brebes meliputi Salem dan Bantarkawung," katanya di Cilacap, Rabu (14/5).

Libur Panjang! Mampir ke Objek Wisata di Wonosobo Ini

Adapun potensi terjadinya hujan tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh suhu permukaan laut perairan Indonesia hingga saat sekarang masih hangat, sehingga dapat memicu pembentukan awan hujan.

Di mana berdasarkan hasil pemantauan Indeks Indian Ocean Dipole (IOD) atau ukuran gradien anomali suhu permukaan laut di Samudra Hindia yang digunakan untuk mengukur fenomena iklim IOD dan Indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau indeks yang digunakan untuk memantau dan memprediksi variabilitas iklim global, terutama yang terkait dengan fenomena El Nino dan La Nina pada periode dasarian ketiga bulan April 2025, menunjukkan Indeks IOD berada pada kategori netral dengan indeks 0,541 dan diprediksi akan tetap berada pada fase netral hingga semester kedua tahun 2025.

Sementara anomali suhu permukaan laut di Nino 3,4 berada pada indeks minus 0,06 atau kategori netral berlanjut hingga semester kedua tahun 2025.

"Anomali suhu permukaan laut perairan Indonesia periode Mei hingga Oktober 2025, secara umum diprediksi akan didominasi oleh normal hingga anomali positif atau lebih hangat dengan kisaran nilai 0,5 derajat Celcius hingga 2 derajat Celcius," kata Teguh.

Lebih lanjut dia mengatakan dalam Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Mei 2025 tersebut juga diketahui bahwa hingga dasarian ketiga bulan April 2025, dari 54 zona musim yang ada di Jateng terdapat empat zona musim telah memasuki musim kemarau.

Menurut dia, empat zona musim tersebut meliputi Jateng 12 yang terdiri atas Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan bagian utara, Pemalang bagian utara, dan Tegal bagian timur laut.

Selanjutnya, Jateng 24 terdiri atas sebagian Kabupaten Batang bagian timur laut, sebagian Demak bagian barat, Kendal bagian utara, Kota Semarang bagian utara.

Selain itu, Jateng 36 khususnya sebagian wilayah selatan Wonogiri dan Jateng 42 khususnya sebagian wilayah barat Grobogan.

"Kami berharap informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kedua kondisi tersebut," kata Teguh.