Gus Muhaimin: SPPG Pesantren Miliki Peran Strategis Bentuk Masa Depan Umat dan Bangsa

Menteri Abdul Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kompleks pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan umat dan bangsa. Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar saat peletakan batu pertama SPPG di Ponpes API Syubbanul Waton, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (23/6).

Muhaimin Iskandar : Pemerintah Wajib Berterima Kasih Kepada Pesantren

"Ini adalah gerak langkah penting bagi santri, di mana SPPG yang dilanjutkan dengan program makan bergizi gratis (MBG) bisa mengatasi problematika generasi penerus," ungkap Gus Muhaimin.

MBG, jelas Gus Muhaimin, adalah memenuhi gizi seimbang bagi generasi penerus. Targetnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Ini sangat baik pendidikan, termasuk bagi pesantren karena nanti akan didukung dengan keunggulan SDM," sebutnya.

Waspadai Bencana Kemarau Basah, Sarif Minta Masyarakat Siaga

Atas dasar itu, katanya, program MBG ini harus mendapat dukungan penuh yang sifatnya _fardhu ain_ untuk menyelematkan perjuangan dan dakwah di masa depan. "Semua butuh SDM yang cerdas, tidak hanya anak kiai saja yang mendapat gizi cukup. Tapi juga semua santri di seluruh pondok pesantren di Indonesia," terang ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Acara di Magelang ini sekaligus menjadi bagian program 1.000 SPPG Pesantren. Acara juga dihadiri ratusan pimpinan Ponpes di Jawa Tengah. Meski demikian, kata Gus Muhaimin, semua harus berjalan sesuai perencanaan dan ada target. "Tak kalah penting, semuanya harus didasari ilmu pengetahuan. Karena kunci sukses Indonesia adalah ilmu pengetahuan, doa, dan menerapkan nilai-nilai baik yang ada," katanya.

DBD Masih Mengancam, Perkuat Kampanye 3M Plus

Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan berbagai percepatan. Semuanya demi perjuanga masa depan generasi penerus. "Indonesia itu situasinya sangat memungkinkan untuk hal-hal yang baik. Tinggal butuh percepatan," tegasnya.

Acara ini juga dihadiri Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat RI (KPMRI) Badrut Tamam yang mendapat mandat dari Gus Muhaimin untuk melakukan berbagai percepatan. "_Ojo kesuen, selak perang_. Semua harus total football perjuangkan masa depan anak kita," tegasnya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, target dari program MBG ini adalah untuk 82,9 juta siswa/santri. "Jadi kita akan bangun 33 ribu SPPG, di mana saat ini sudah ada 1.843 dalam 5,5 bulan ini," jelasnya. Sejauh ini, program MBG sudah menyasar kepada 5,3 juta penerima. Angka itu, hampir sama dengan seluruh jumlah penduduk di Singapura.

"Jumlah penduduk kita 280 juta, ditarget sepertiganya, termasuk para santri," terangnya. SPPG di Pesantren, kata Dadan, juga diharapkan memberikan _multiplier effect_ bagi pesantren maupun masyarakat sekitar. "Sekali masak paling tidak butuh 300kg sayur. Karena itu kita harapkan masyarakat sekitar maupun santri bisa mengoptimalkan lahan pertaniannya juga. Lewat hal ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan maupun pengangguran," katanya.

Direktur Utama (Dirut) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan Ismed Saputra menerangkan, dalam SPPG Pesantren sudah ada MoU dengan berbagai pihak dalam pembiayaan. "Harapan kita semua bisa mengawal implementasi SPPG ini, sebagai bagian mengawal program Presiden," terangnya.

Pengasuh API Tegalrejo Kabupaten Magelang KH M Yusuf Chudlori mengatakan, keberadaan SPPG Pesantren bisa menjadi _khusnul hidayah_, atau pembukaan yang membawa keberkahan dan manfaat, termasuk mensukses program Presiden Prabowo Subianto. "Kita berharap pembangunan SPPG di sini, tuntas dalam waktu 3 atau 4 bulan ke depan," tandasnya.