Ceting Oli dan Cekatan Berhasil Turunkan Angka stunting di Cilacap

ilustrasi stunting
Sumber :
  • Pinterest/Harian Aceh Indonesia

Jateng – Program Cegah Stunting dengan Olahan Ikan (Ceting Oli) dan Cegah Kasus TBC Anak dan Stunting (Cekatan) berhasil turunkan angka stunting di Cilacap sebesar 13,5 persen pada tahun 2025. 

Cilacap Targetkan Angka Kemiskinan Turun Sampai 8,15 Persen di 2025-2029

“Inovasi ini terbukti efektif menurunkan stunting secara bertahap. Tahun ini, prevalensi stunting sudah berada di angka 13,5 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Cilacap, Sujito, dalam Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah, yang diikuti secara daring di Aula Bappeda Kabupaten Cilacap, Rabu (28/5/2025) seperti dilansir dari Pemkab Cilacap

Program Ceting Oli ini dilakukan dengan meningkatkan konsumsi olahan ikan sebagai sumber protein hewani. Program ini sudah ada sejak tahun 2023 dengan dijalankan secara swadaya oleh Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan (Poklahsar) “Barokah Zein”. Setiap bulannya, mereka menyediakan 60 porsi PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbasis ikan, lengkap dengan penyuluhan gizi untuk orang tua balita.

Anak Belum Bisa Calistung Kini Bisa Daftar Masuk SD

“Program ini bukan hanya soal makanan, tapi juga edukasi. Ibu-ibu belajar cara mengolah ikan yang menarik bagi anak, dan kader posyandu mendapatkan pelatihan diversifikasi menu,” kata Sujito.

Berkat program itu, angka stunting di wilayah tersebut turun dari 77 menjadi 66 kasus dalam dua tahun terakhir. Kini, program ini mulai direplikasi di kelurahan tetangga seperti Donan.

Kabupaten Pati Dapat Kucuran Dana 316,1 Miliar dari Pemprov Jateng untuk Pembangunan

Tidak hanya itu, program Cekatan juga berfokus pada penyembuhan dan pencegahan TBC sehingga bisa berdampak pada turunnya angka stunting pada bayi dan balita. 

Skrining aktif TBC dilakukan setiap bulan sejak Juli 2024, ditambah dengan kegiatan active case finding massal pada Agustus 2024 dan Januari 2025. Setiap balita yang teridentifikasi mendapatkan pengobatan standar dan pendampingan gizi oleh kader dan petugas kesehatan.

Halaman Selanjutnya
img_title