Singgung Menhan Beli Alutsista Bekas, Prabowo Sebut Anies Tak Mengerti Masalah Pertahanan
- Dok. Kemenhan RI via VIVA
Nasional, VIVAJateng - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menilai calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, tidak memahami persoalan pertahanan.
Hal ini disampaikan Prabowo menanggapi pernyataan Anies yang menyindir pembelian alutsista di tengah maraknya hacker.
"Pak Anis rupanya tidak mengerti masalah pertahanan," kata Prabowo, Minggu malam, 7 Januari 2024.
Prabowo Subianto menyatakan untuk siap berdiskusi dengan Anies Baswedan terkait masalah kebijakan pembelian alutsista Indonesia.
Prabowo menilai Anies, seorang profesor, tidak pantas berbicara yang menyesatkan mengenai pembelian alutsista bekas.
"Saya akan bawa data yang sebenar-benarnya, jadi barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat itu Pak, Tidak pantas Profesor ngomong begitu," kata Prabowo.
Lebih lanjut Prabowo mengatakan bahwa dalam pertahanan, hampir 50% alat-alat di manapun adalah bekas tapi usianya masih muda.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat capres-cawapres untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui visi dan misi serta gagasan para calon pemimpin bangsa.
Debat ini akan berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024, yaitu mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Debat pertama dan kedua sudah digelar pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023 lalu, sedangkan debat ketiga digelar pada tanggal 7 Januari 2024.
Debat capres-cawapres Pilpres 2024 akan digelar lima kali di Jakarta.
Debat capres akan digelar tiga kali, sedangkan debat cawapres akan digelar dua kali.
Baik pasangan capres-cawapres maupun masing-masing pasangan calon harus hadir pada lima kesempatan debat tersebut.
Debat capres-cawapres Pilpres 2024 yang pertama membahas tentang berbagai aspek pemerintahan, hukum, dan HAM, termasuk pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat ini bertujuan untuk menggali gagasan dan visi misi para calon pemimpin bangsa dalam hal pemerintahan yang baik, penegakan hukum yang adil, perlindungan HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat kedua membahas tentang berbagai aspek ekonomi, termasuk ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Debat ini bertujuan untuk menggali gagasan dan visi misi para calon pemimpin bangsa dalam hal pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
Debat ketiga membahas tentang berbagai aspek pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Debat ini bertujuan untuk menggali gagasan dan visi misi para calon pemimpin bangsa dalam hal menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Debat keempat membahas tentang berbagai aspek pembangunan keberlanjutan, termasuk sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Debat ini bertujuan untuk menggali gagasan dan visi misi para calon pemimpin bangsa dalam hal membangun Indonesia yang berkelanjutan dan sejahtera.
Debat kelima membahas tentang berbagai aspek kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Debat ini bertujuan untuk menggali gagasan dan visi misi para calon pemimpin bangsa dalam hal mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berbudaya, terdidik, berdaya saing, dan inklusif.