Garuda Indonesia Alami Delay Penerbangan hingga 28 Jam, Jemaah Haji Kloter 9 Balikpapan Kelelahan

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief.
Sumber :
  • Kementerian Agama

JatengJemaah haji dari kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan mengalami delay penerbangan selama 28 jam.

Paus Fransiskus ke Papua Nugini Naik Penerbangan Khusus Garuda Indonesia

Jadwal terbang kepulangan mereka ke Tanah Air dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, yang seharusnya terbang pada pukul 13.40 waktu Arab Saudi, Sabtu, 6 Juli 2028, mendadak dimundurkan sepihak oleh Garuda Indonesia hingga pukul 17.40, Minggu, 7 Juli 2024.

“Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo ada delay. Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali. Ini kan melelahkan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin, 8 Juli 2024.

Karena kejadian ini, Kementerian Agama melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia. Karena sebanyak 324 haji dari kelompok terbang 9 yang menjadi kelelahan.

Hilman Latief menilai performa Garuda Indonesia dalam melayani jemaah haji tahun ini sangat buruk karena kerap melakukan penundaan penerbangan.

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," tegasnya.

Proses pemulangan pemulangan jemaah haji Indonesia berlangsung mulai 22 Juni 2024. Sebelum kejadian delay penerbangan dari kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan, kejian serupa juga sempat dialami jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) yang mengalami delay penerbangan selama 12 jam.

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang,” jelasnya.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, juga melayangkan protes senada.

Sebagai bukti kinerja Garuda sangat buruk, Mujab mengungkap pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, 50 persen jadwal penerbangan mengalami keterlambatan.

"Dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan," terang Mujab.

Sementara, pekan kedua pemulangan, 48,39 persen jadwal penerbangan jemaah yang mengalami keterlambatan.

"Total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air," jelas Mujab.


Mujab meminta Garuda Indonesia meningkatkan perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia, antara lain, dengan memastikan kesiapan pesawat dan kru sesuai kontrak kerja dengan Kementerian Agama.

"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jemaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi. Dampaknya signifikan dan ini menjadi tanggung jawab Garuda," tegasnya.