Pengamat Ungkap 2 Faktor Pemicu Banyak Kotak Kosong di Pilkada 2024
- VIVA
"Sedangkan yang punya konstituen paling jelas adalah anggota DPRD tetapi pertanyaannya apakah dia mau, karena harus mengundurkan diri dari DPRD. Terus apakah siap jika kalah," ucapnya.
Jika dirasa tak mampu menyaingi kandidat pesaing, partai politik disebutnya tidak berani dengan gegabah mengambil langkah berisiko. "Jadi resiko kalahnya besar, jadi muncul pilihan tidak memasang calon," ujarnya.
Anggaran Politik
Wawan menyatakan persoalan anggaran juga menjadi pertimbangan bagi partai politik untuk terjun di dalam persaingan, mengingat gelar Pilkada 2024 jaraknya tidak terlalu jauh dari pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.
Situasi itu pada akhirnya memunculkan pilihan bagi partai untuk saling bergabung mengusung calon tunggal dan memunculkan kotak kosong.
Belum lagi jika pasangan diusung tidak memiliki modal finansial besar dan lawan kontestasi merupakan petahana. Ada potensi menimbulkan kerugian.
"Soal budget itu tidak hanya dikeluarkan oleh kandidat tetapi juga partai, secara hitung-hitungan akan rugi," ucap dia.