Jenderal Maruli soal Perang Bintang di Pilkada Jateng: Sudah Pensiun, Tak Punya Komando Lagi

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
Sumber :
  • Dok TNI AD

Jateng –Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak menegaskan tidak ada istilah 'Perang Bintang' di Pilkada serentak 2024. 

Importa Perkuat Jangkauan Distribusi di Jawa Tengah

Penegasan itu disampaikan Jenderal Maruli  menanggapi narasi 'perang bintang' di Pilkada Jawa Tengah yang mempertemukan dua pensiunan jenderal TNI dan Polri, yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi

 

5 Tradisi Unik Jelang Ramadan 2025 di Jawa Tengah, Pentas Budaya hingga Sebar Kue Apem

 

 

18 Event Reguler di Jawa Tengah Tahun 2025 Ini Siap Sambut Wisatawan, Ada Pasar Kuliner hingga Atraksi Budaya

Jenderal Maruli mengatakan tidak ada istilah 'perang bintang'. Sebab, kata dia, bintang hanyalah kepangkatan yang digunakan saat yang bersangkutan masih aktif menjabat di institusi TNI-Polri.

"Kalau sudah pensiun, ya sudah. Komandonya tidak ada lagi. Jadi tidak ada hubungannya itu ya. Kebetulan beliau-beliaunya itu purnawirawan. Ya sudah, purnawirawan kan punya hak untuk ikut dalam Pilkada," ujar Maruli di Istana Garuda IKN pada Kamis, 12 September 2024.

Di sisi lain, Maruli mengatakan masyarakat Indonesia sudah mulai paham akan pesta demokrasi Pilkada yang bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang.

"Saya pikir, saya melihat masyarakat sudah semakin jauh lebih baik lah. Mereka sudah mengerti," katanya.

Mantan Pangkostrad ini meyakini tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dari gelaran Pilkada 2024. Namun demikian, dirinya terus bersiap sebagai langkah antisipasi danmemastikan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan damai serta aman terkendali.

"Mudah-mudahan tidak ada yang terlalu kita perlu antisipasi. Kita sudah siap semua," jelasnya.

Dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur telah mendaftar mengikuti Pilkada Jateng 2024, yakni pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) yang diusung PDI Perjuangan. 

Andika Perkasa merupakan purnawirawan jenderal bintang empat yang juga mantan KSAD dan Panglima TNI, sedangkan Hendi adalah mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI dan mantan Wali Kota Semarang. 

Kemudian, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) yang diusung sembilan partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yakni Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKB, PSI, NasDem, PKS, dan Demokrat. 

Luthfi merupakan perwira polisi berpangkat terakhir bintang tiga, yakni Komisaris Jenderal (Komjen) yang juga eks Kapolda Jawa Tengah dan mantan Irjen Kemendag, sedangkan Gus Yasin adalah mantan Wakil Gubernur Jateng. (viva)