Gempa Magnitudo 5.0 Guncang Kabupaten Bandung, Kantor Polisi-KUA hingga Rumah Warga Rusak
- Ist
Jateng – Gempa bumi dengan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu pukul 09.41 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam peringatan dini melalui sistem aplikasi infoBMKG melaporkan pusat gempa tersebut terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.19 LS,107.67 BT atau berjarak 24 kilometer dari arah tenggara Kabupaten Bandung.
Gempa ini dirasakan beberapa saat di sejumlah wilayah dengan skala intensitas II-IV MMI, mulai dari Banjaran (III MMI), Lembang (II-III), Parompong (II-III MMI), Bandung Barat (II-III MMI), Baleendah (II-III MMI), Garut (II-III MMI), hingga Majalaya (III-IV MMI).
Berdasarkan analisa sementara seismologis BMKG gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Namun, masyarakat diimbau waspada namun tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.
Terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa di Kabupaten Bandung menyebabkan goncangan cukup kuat di tiga kabupaten dan wilayah Jabar secara umum.
Keterangan tersebut menyebutkan di Kabupaten Bandung gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik hingga masyarakat panik dan sempat keluar rumah.
Di Kabupaten Garut, keterangan itu mencatat gempa dirasakan sedang selama 3-5 detik, namun masyarakat tidak panik.
Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat di mana masyarakat tidak panik akibat gempa sedang yang dirasakan selama 3-5 detik.
Di Soreang, Kabupaten Bandung, dampak kerusakan akibat gempa terlihat pada satu unit bangunan Polsek di Desa Cibereum dan satu unit bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) di Desa Cibereum.
Rumah-rumah warga di Kabupaten Bandung juga mengalami kerusakan. Kerusakan sejumlah bangunan juga dilaporkan di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Garut, juga mengalami kerusakan.
"BPBD Kabupaten Bandung, Garut, Bandung Barat dan BPBD Provinsi Jabar sedang memonitoring perkembangan setelah gempa," tulis keterangan tersebut.