Cegah Ideologi Radikalisme, BNPT dan PBNU Sepakat Perkuat Nilai-Nilai Pancasila
- Istimewa/BNPT
Jateng – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan pertemuan dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. Salah satu yang disepakati dalam pertemuan itu adalah mencegah radikalisme teroris dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan HAM.
"BNPT dan PBNU sepakat untuk terus memperkuat Pancasila sebagai landasan utama dalam mencegah paham-paham radikal yang mengarah pada terorisme, sesuai mandat UU Nomor 5 Tahun 2018.," kata Kepala BNPT, Eddy Hartono di Gedung PBNU, Jakarta, 18 Desember 2024.
Sebab, kata dia, Pancasila mampu mereduksi paham-paham radikal terorisme
"Kami akan terus melakukan pencegahan dari hulu, Pancasila ini menjadi dasar untuk mereduksi paham-paham radikal terorisme," kata Eddy.
Mantan Kadensus AT 88 Polri ini juga menyampaikan upaya pencegahan tersebut selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, yang tercermin dalam Asta Cita. Penguatan ideologi Pancasila menjadi dasar untuk mereduksi ancaman radikal terorisme, dengan mempromosikan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
"Dalam rangka melaksanakan implementasi asta cita Presiden Republik Indonesia dengan memperkuat keselarasan hidup antara alam, agama, dan kerukunan umat beragama untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur, supaya pencegahan terorisme ini berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, menegaskan, kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah radikalisasi dan terorisme di lapangan. Dengan sinergi yang semakin erat, diharapkan upaya pencegahan dapat semakin efektif, dengan menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara.
"Kerja sama antara BNPT dan PBNU ini sudah menjadi tradisi yang baik untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lapangan," ujar KH. Yahya Cholil Staquf.