Panji Gumilang Anjurkan Santri Ponpes Al-Zaytun Baca Al-Kitab
- YouTube Rezky Maisya Putra
Nasional, VIVAJateng - Pondok Pesantren Al-Zaytun yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan setelah Panji Gumilang, pimpinan pondok pesantren tersebut, mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Panji Gumilang, yang dikenal karena serangkaian pernyataan provokatifnya, telah menciptakan kegemparan dengan mengaitkan Alkitab, kitab suci umat Kristen, dengan topik terkini yang ia angkat.
Dalam pernyataannya, Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini kurang memahami isi dari perjanjian lama dan perjanjian baru yang terdapat dalam Alkitab.
"Saya yakin saudara-saudara ini belum tahu buku perjanjian lama seperti apa. Mengapa? Karena mereka menganggap satu hal yang mereka yakini sebagai kebenaran mutlak," ungkap Panji Gumilang melalui akun TikTok @herypatoeng pada Kamis, 15 Juni 2023.
Panji Gumilang dengan tegas menyatakan bahwa kebenaran sejati terletak pada pemahaman yang mencakup isi dari perjanjian lama maupun perjanjian baru. "Mungkin di satu sisi tidak memberikan detail, sementara di sisi lain terdapat cerita rinci. Bacalah keduanya," ujarnya.
Panji Gumilang mengungkapkan bahwa sejak awal berdirinya Ponpes Al-Zaytun, ia telah menganjurkan kepada semua santri untuk membaca baik perjanjian lama maupun perjanjian baru dalam Alkitab.
"Saya sudah memberikan anjuran kepada para santri untuk membaca kedua bagian tersebut sejak pesantren ini berdiri," tegasnya.
Sebelumnya, Panji Gumilang telah menyatakan keraguan terhadap Al-Quran sebagai firman Allah SWT.
Pernyataan kontroversial ini kembali viral di media sosial setelah diunggah oleh pemilik akun @herypatoeng di TikTok.
"Al-Quran bukanlah kalimat dari Allah SWT, tetapi kalimat dari Nabi Muhammad yang diterima melalui wahyu," ungkap Panji Gumilang.
Bahkan, Panji Gumilang mengklaim memiliki dasar yang kuat untuk pernyataan kontroversial ini.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan hal tersebut melalui lisan beliau.
"Nabi Muhammad telah mendeklarasikan hal itu dengan ucapan 'Dzalikal kitabu la.' Itu adalah deklarasi dari Nabi Muhammad atas wahyu Ilahi," jelasnya.
Tidak hanya itu, Panji Gumilang juga menyebut bahwa Al-Quran adalah ucapan Nabi Muhammad karena kitab suci tersebut ditulis dalam bahasa Arab, bahasa yang digunakan oleh Nabi saat itu.
"Jika Allah berbicara dalam bahasa Arab, akan sulit bagi orang dari Indramayu untuk memahaminya. Mereka tidak mengerti kata 'prewek', dan Tuhan tidak akan mengerti artinya," tambah Panji sambil tertawa.