Rumah Produksi Film Dewasa di Jakarta Selatan Dibongkar
- PMJ News/Fajar
Nasional, VIVAJateng - Pada Senin, 11 September 2023, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak, memberikan penjelasan mengenai penggerebekan sebuah rumah produksi film dewasa di wilayah Jakarta Selatan. Penggerebekan ini mengungkapkan sejumlah fakta menarik, termasuk tarif bayaran para pemeran dan metode perekrutan mereka.
1. Tarif Bayaran Pemeran Film Porno Lokal
Rumah produksi ini ternyata membayar pemeran film dewasa lokal dengan tarif yang bervariasi. Para pemeran, baik wanita maupun pria, mendapatkan bayaran antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per film. Total ada 12 wanita dan lima pria yang terlibat sebagai pemeran dalam produksi film tersebut.
"Pembayaran hanya sekali di perfilm dengan kisaran pembayaran di angka Rp10 juta sampai Rp15 juta," terang Ade.
2. Profiling Calon Pemeran
Menariknya, kawanan pelaku tidak hanya mencari pemeran dari jaringan mereka, tetapi juga melalui profiling media sosial calon targetnya.
Mereka mencari pemeran dengan latar belakang beragam, termasuk artis, foto model, dan selebgram.
"Latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," kata Ade Safri
3. Tanpa Kontrak atau Perjanjian Resmi
Tidak seperti industri hiburan lainnya, rumah produksi ini tidak memiliki kontrak atau perjanjian resmi dengan para pemeran. Pembayaran kepada pemeran dilakukan hanya berdasarkan kesepakatan awal dengan mereka.
"Tidak terdapat kontrak untuk pemeran yang digunakan dalam pembuatan film asusila yang dimaksud," jelas Ade.
4. Penggerebekan Rumah Produksi
Penggerebekan ini adalah hasil dari penyelidikan polisi terhadap rumah produksi film dewasa di wilayah Jakarta Selatan.
"Dilakukan upaya paksa penangkapan terhadap 5 orang tersangka. Kelima tersangka ini dalam satu rumah produksi,” ungksp Ade.
Lima orang tersangka, termasuk produser dan pemeran, berhasil ditangkap dalam operasi ini.
5. Penyiaran Film
Film-film yang dihasilkan oleh rumah produksi ini disiarkan melalui tiga website yang berlokasi di tiga wilayah berbeda di Jakarta Selatan.
“Hasil film itu ditransmisikan ke tiga website. TKP (Tempat Kejadian Perkara)-nya ada di tiga wilayah di Jakarta Selatan," tutur Ade.
6. Peran Tersangka dalam Produksi
Dalam rumah produksi ini, terdapat lima tersangka dengan peran yang berbeda. Seorang laki-laki berinisial I berperan sebagai sutradara, admin website, pemilik, dan produser.
Ada juga laki-laki berinisial JAAS yang bertugas sebagai kameramen, serta AIS sebagai editor, dan AT sebagai sound engineer.
Sedangkan wanita berinisial SE berperan sebagai sekretaris sekaligus pemeran film dewasa.
7. Pemeran Masih dalam Pengejaran
Saat ini, pihak berwenang masih dalam pengejaran terhadap 11 pemeran wanita dan 5 pemeran pria lainnya yang terlibat dalam operasi rumah produksi ini.
Pengungkapan mereka menjadi langkah penting dalam mengungkap seluruh jaringan ilegal ini.
8. Jumlah Film dan Pengguna Website
Ternyata, rumah produksi ini telah menghasilkan sebanyak 120 judul film yang terdistribusi di website mereka.
Lebih dari 10 ribu pengguna telah bergabung dan berlangganan di website tersebut, dengan tarif paket yang bervariasi.
Ini mengungkapkan betapa luasnya dampak dari operasi ilegal ini dalam industri film dewasa lokal.