Empat Kandidat Calon Ketua PCNU Temanggung, Ini Sosoknya
- Istimewa
Jateng – Jelang Konfercab PCNU Temanggung yang akan dihelat di akhir Desember ini, muncul nama-nama yang tak asing lagi di kalangan Nahdliyin. Menariknya, nama-nama ini adalah kader-kader kiai muda.
Yang pertama adalah ketua MWC NU Kedu sekaligus pengasuh Pon Pes Karang Santri, KH. Nurul Yakin, S.Sos yang akrab dipanggil Gus Nurul. Dipandang sukses membawa MWC Kedu menjadi MWC percontohan di Kabupaten Temanggung, para jajaran pengurus MWC Kedu dan beberapa MWC yang lain mendesak agar Gus Nurul maju sebagai calon ketua PCNU Temanggung.
Kedua adalah aktivis Lakpesdam PCNU Temanggung, KH. Ahmad Syarif Yahya, S.Sos., Pengasuh Ponpes Ridho Allah Kaloran, yang akrab dipanggil Gus Yahya. Sebagai organisator muda, pemikir, dan penulis, beliau dipandang mampu membawa PCNU ke depan lebih baik.
Ketiga, KH. Mustahal Nasuha, S.Sos., atau akrab disapa Gus Tahal. Merupakan tokoh muda NU yang sangat aktif dan saat ini menjabat Wakil Ketua PCNU. Di banding calon lain, Gus Tahal dipandang memiliki pengalaman lebih matang dan dekat dengan petinggi NU baik PWNU maupun PBNU.
Keempat, adalah KH. Abd Halim, S.Pd.i., ketua MWCNU Selopampang, atau akrab disapa Gus Halim. Pengasuh PP Darul Mutaqin. Dinilai berhasil memimpin MWC, para kiai dan alumni mendorong Gus Halim untuk maju ketua PCNU.
Ditemui di kediamannya, Gus Nurul Yakin menyatakan siap mengemban amanah tersebut jika direstui para kyai dan masyayih. Gus Nurul juga menjelaskan bahwa NU itu organisasi ulama, jadi ketuanya memiliki tanggung jawab besar estafet ilmu dari masyayih.
Sementara di tempat lain, Gus Yahya berharap konfercab PCNU nanti mampu melahirkan pemimpin yang memegang teguh khittah, yang bisa menjadi orangtua bagi Nahdliyin dan seluruh warga Temanggung.
KH. Misbah Muslih Wakil Syuriah mengingatkan calon ketua PCNU bukan sekedar ahli organisasi, tetapi betul-betul mampu mengemban amanah para ulama untuk; nasrul ilmi (menyebarkan ilmu agama), silaturahim (menjalin hubungan baik dengan semua kalangan), syiar ahlisunnah wal jamaah, dan berhidmat yang artinya bahwa ketua pada hakikatnya adalah melayani.
Diketahui bahwa ada tiga syarat untuk maju menjadi ketua PCNU. Yakni Pernah menjadi pengurus harian PCNU atau pengurus harian lembaga PCNU, atau pengurus harian tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC), atau pengurus harian Badan Otonom tingkat cabang, Lulus kaderisasi tingkat dasar (PD-PKPNU) atau tingkat menengah (PMKNU) dan Bukti sertifikat atau surat keterangan lulus dari Dewan Instruktur