Wakil Ketua DPRD Jateng: Kekeringan Bukan Musiman, Tapi Alarm Ekologi

Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Arinugraho
Sumber :
  • Istimewa

DPRD mendorong sinergi antara berbagai dinas seperti pertanian, lingkungan hidup, hingga pekerjaan umum (PU) untuk menyusun strategi jangka panjang menghadapi krisis air dan pertanian. Menurutnya, edukasi publik tentang konservasi air juga tak kalah penting.

Dorong Pemerataan Program MBG sampai Kawasan Pedesaan

Masyarakat harus mulai dilibatkan dalam gerakan menjaga sumber mata air, mengurangi pemborosan, dan turut aktif dalam pelaporan wilayah terdampak ke pemerintah. Penyebab kekeringan yang menjumpai sejumlah daerah di Jawa Tengah bervariasi.

Banyak dari wilayah provinsi Jawa Tengah terdampak Suhu Muka Laut yang lebih hangat dari Normal atau yang kita kenal dengan fenomena alam El Nino. Sebagai bentuk tanggung jawab kelembagaan, DPRD Jawa Tengah mendorong beberapa langkah strategis: Percepatan distribusi bantuan air bersih melalui BPBD dan PDAM setempat, dengan dukungan anggaran yang fleksibel dan responsif. Pemetaan wilayah rawan kekeringan secara digital berbasis data geospasial untuk memudahkan intervensi tepat sasaran.

Wujudkan Desa Ramah Anak di Jateng

Revitalisasi embung, sumur resapan, dan jaringan irigasi dengan melibatkan masyarakat dan lembaga desa. Sinergi lintas sektor antara dinas pertanian, lingkungan hidup, dan PU dalam merancang sistem pertanian adaptif dan ketahanan air jangka panjang.

Sebagai wakil rakyat, ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan publik yang berpihak pada kesejahteraan rakyat, terutama dalam menghadapi krisis ekologi yang semakin nyata. "Kami di DPRD tidak tinggal diam. Kami mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk bergerak cepat, tanggap darurat tapi juga berpikir jangka panjang. Kekeringan bukan hanya urusan hari ini, tapi tentang bagaimana kita menyiapkan Jawa Tengah yang tangguh terhadap perubahan iklim," ujar Setya Ari.

Program MBG Harus Bisa Menyerap Produk Lokal

Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengambil peran dalam menghadapi situasi ini. Mulai dari pemerintah daerah, masyarakat sipil, hingga sektor swasta, semuanya harus berkontribusi dalam membangun sistem ketahanan air yang lebih kuat dan adil. “Kalau masyarakat sudah kesulitan air, itu tandanya negara harus lebih cepat hadir. Kita harus bangun strategi jangka panjang agar Jateng enggak jadi langganan kekeringan tiap tahun,” pungkasnya.