DPRD Jateng Tekankan Aksi Nyata di Sektor Desa
- Istimewa
Jateng – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, mengajak masyarakat Jawa Tengah, khususnya yang berada di wilayah pedesaan, untuk fokus pada pentingnya implementasi nyata dalam pembangunan. Ia menekankan penguatan teknologi dan ketahanan pangan sebagai dua sektor kunci yang perlu menjadi prioritas.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (20/5/2025). Lelaki yang akrab disapa Ari itu sepakat dengan pandangan Gus Yasin mengenai makin kaburnya batas antarnegara, terutama dalam aspek perdagangan, teknologi, dan komunikasi.
Menurutnya, hal tersebut harus disikapi secara serius oleh seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. “Pemerintah harus siap dengan segala kemungkinan yang ada. Melalui momentum Harkitnas ini, kita perlu menyusun siasat, langkah konkret, serta terukur dalam pelaksanaan program pembangunan yang mendukung,” tegas Ari.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Setya Arinugroho
- istimewa.
Tema Harkitnas tahun ini, “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”, disebut Ari sebagai ajakan untuk tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga membangkitkan semangat persatuan melalui aksi nyata. Salah satunya melalui ketahanan pangan.
Ia menyoroti pentingnya ketersediaan lahan pertanian, perbaikan sistem irigasi, serta peningkatan produktivitas komoditas utama di daerah. Ari menyebutkan beberapa program gubernur seperti pelatihan digitalisasi bagi UMKM dan revitalisasi embung desa telah berjalan di sejumlah wilayah. Namun, Ari menekankan bahwa program program tersebut perlu ditingkatkan dan diperluas jangkauannya agar manfaatnya dapat dirasakan merata hingga pelosok.
Pada bidang pendidikan, Ari juga mengapresiasi gagasan Gus Yasin soal pemerataan sekolah unggulan. Ia menilai, langkah tersebut penting untuk memastikan akses pendidikan berkualitas tidak hanya tersentralisasi di kota-kota besar. “Kami mendukung gagasan pendidikan vokasi yang menjangkau hingga ke desa-desa, serta melibatkan pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar nasional maupun global,” ujar Ari.