Dari Sampah Jadi Rupiah, DPRD Jateng Optimistis Tiru Kesuksesan Banyumas dan Surabaya
- Istimewa
Jateng – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak boleh lagi dipandang sebagai persoalan lingkungan semata, tetapi harus menjadi bagian dari solusi strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ari, Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk mengembangkan konsep waste to energy maupun ekonomi sirkular berbasis sampah, seperti yang telah berhasil diterapkan di beberapa daerah lain seperti di Banyumas dan Surabaya.
Setya Ari menyebut pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular TPA Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Banyumas yang dinilai layak menjadi percontohan pengelolaan sampah terpadu di Jawa Tengah.
“TPA BLE Banyumas membuktikan bahwa pengelolaan sampah bisa terintegrasi, tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Arinugraho
- Istimewa
Di Banyumas, pengelolaan sampah telah dilakukan dengan berbagai inovasi, mulai dari pengolahan sampah organik menjadi kompos dan maggot, hingga sampah anorganik yang diolah menjadi paving plastik dan Refuse-Derived Fuel (RDF) —produk alternatif pengganti batu bara yang sudah memiliki offtaker industri.
Dengan langkah tersebut, tingkat pengelolaan sampah di Banyumas telah mencapai 99 persen, jauh di atas rata-rata provinsi yang baru sekitar 63,78 persen (SIPSN 2023).