Disebut Anaknya Berkata Kasar, Ayah Bima Skak Mat Pengacara Mantan Tim Hukum Gubernur Lampung Arinal

Ayah Bima Skak Mat Pengacara Gindha
Sumber :
  • Dok YouTube tvOneNews dan Instagram @awbimax

VIVAJateng, Lampung - Gindha Ansori membuat laporan kepada pihak berwenang terkait kritik yang disampaikan oleh anak Juliman Rumbiono, BIma mengenai pembangunan di Lampung.

Meninggal Dunia, Lukas Enembe Tinggalkan Harta Puluhan Miliar

Dalam program Catatan Demokrasi di kanal YouTube tvOneNews dikutip pada Kamis 20 April 2023, Gindha Ansori menanyakan kepada ayah Bima mengapa ia mendukung perilaku anaknya yang menyebut Lampung Dajjal di TikTok.

Gindha yang merupakan pengacara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi itu juga menanyakan apakah ayah Bima mengajarkan putranya untuk menggunakan kata-kata kasar seperti "goblok", dan "anjing".

Sebelum Meninggal, Lukas Enembe Sempat Melawan Terkait Hukumannya yang Diperberat

“Apakah bapak mengajarkan cara berbicara Lampung Dajjal, terus kemudian berbicara maaf ini, goblok, anjing dan lain sebagainya, hanya untuk kepentingannya sendiri," tanya sang pengacara.

Menanggapi hal itu, Juliman Rumbiono, ayah Bima, menyatakan bahwa anak muda yang mengeluarkan suara di medsos dengan tujuan memperjuangkan bangsa dan memperbaiki negara lebih berguna dari pada bersikap sopan tetapi terlibat dalam korupsi.

Tahanan KPK Lukas Enembe Meninggal Dunia

"Jadi gini, apa artinya orang itu sopan santun, tapi berkorupsi, dengan berbicara dia kotor tapi tidak korupsi, jujur dengan lurus, tegas, berani. Pilih mana," tanya balik Juliman.

Dalam video yang berjudul Alasan Kenapa Lampung Tidak Berkembang yang diunggah di TikTok @awbimaxreborn, Bima menggunakan istilah Dajjal ketika mengacu pada provinsi asalnya.

"Saya adalah Bima, berasal dari provinsi ini, yang dikenal dengan sebutan Dajjal," kata Bima dalam video itu.

Bima menjelaskan bahwa alasan dia menggunakan kata Dajjal dalam video tersebut adalah untuk memastikan bahwa pesan yang ingin dia sampaikan dapat diterima oleh para pejabat di Lampung.

"Sengaja menggunakan kata Dajjal itu khusus konotasiin untuk provinsi daerah gua di Lampung. Pemerintahannya ya, bukan sukunya," kata Bima dikutip dari kanal YouTube Kumparan.

Bima pun berpendapat jika menggunakan bahasa sopan, pesannya mungkin tidak akan sampai kepada pejabat di Lampung. Menurutnya, bahasa yang keras dan kontroversial lebih efektif dalam menarik perhatian dan membuat pesannya viral.

"Gua pakai bahasa yang halus, gak akan sampai ke kuping gubernur sama wakil gubernur itu. Komentar (Instagram) aja dinonaktifkan, apalagi komentar halus, gak bakalan sampai," ungkap Bima.