Jadi Kandidat Kuat di Pilkada Jateng, Ini Profil Sudaryono 'Samurai Andalan' Prabowo Subianto
Jateng – Nama Ketua DPD Partai Gerindra Sudaryono belakang santer dibicarakan jelang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024.
Meski belum lama berkecimpung dalam politik di Jawa Tengah, namun nama mantan asisten pribadi presiden terpilih Prabowo Subianto itu moncer di sejumlah survei yang selalu menyebutnya masuk di tiga besar sebagai kandidat kuat di Pilkada Jateng.
Belum banyak yang tahu latar belakang pria tinggi tegap tersebut selain belakangan diketahui sebagai Ketua Gerindra Jawa Tengah dan orang yang bertahun-tahun mendampingi kemana Prabowo Subianto pergi.
Terlahir sebagai anak petani di sebuah desa kecil di Kecamatan Grobogan, Jawa Tengah 39 tahun silam, ia tidak pernah membayangkan bahwa jalan hidup membawanya ke Hambalang yang kemudian menjelma menjadi pengusaha serta politisi sukses di usia muda.
"Saya ini anak petani desa. Saya punya keyakinan bahwa yang bisa mengubah nasib ya Gusti Allah. Tapi dalam hitungan dunia, ya usaha kita serius di bidang pendidikan. Pendidikan akan membawa kita menuju tempat yang lebih baik. Dan kemuliaan ada pada orang beradab dan berilmu," katanya dalam sebuah kesempatan.
Tak bisa dipungkiri. Sudaryono muda yang selalu menjadi murid paling berprestasi di sekolahnya sudah memikirkan bagaimana cara mengubah taraf hidup keluarganya. pendidikan nomor satu. Itu falsafahnya.
Benar saja. Hasil tidak membohongi proses. Ketekunannya membuahkan hasil. Pasca lulus dengan predikat terbaik di SMP N 1 Toroh, Grobogan, ia mencoba peruntungan mendaftar beasiswa ke sekolah Taruna Nusantara yang ada di Magelang, Jawa Tengah. Hasilnya, ia diterima sebagai siswa Taruna Nusantara dan menjadi salah satu perwakilan dari Provinsi Jawa Tengah.
Tiada informasi yang mumpuni mengenai sekolah yang banyak melahirkan sejumlah tokoh militer dan kepolisian di negeri ini. Hanya bekal seadanya yang diberikan orangtuanya yang sehari-hari berprofesi sebagai petani.
Lantas, bagaimana cara dia menghadapi kompetisi di sekolah tempat berkumpulnya putera puteri terbaik di negeri ini tersebut?
"Saya hanya ingat kata bapak, 'Mereka seperti kita, sama-sama makan nasi'. Itu saja," kenang Sudaryono.
"Waktu pertama kali masuk di TN (Taruna Nusantara), teman-teman saya sudah was, wes, wos (fasih) bahasa inggrisnya. Maklum, rata-rata anak orang kaya. Saya pun bertekad mengejar ketinggalan ini. Belajar harus lebih giat berkali-kali lipat," imbuhnya.
Terbukti sakti. Kalimat sederhana dari sang ayah, doa ibu, serta hasrat menggali ilmu pengetahuan yang teramat kuat, akhirnya mampu menghantarkan bapak dua anak ini menjadi siswa terbaik seangkatannya. Dan perlu dicatat, di SMA Taruna Nusantara!
Pasca menimba ilmu di Magelang, ketika sebagian besar kawan seperjuangannya memilih masuk Akademi Militer dan Akademi Kepolisian, Sudaryono malah kembali mendapat beasiswa di Akademi Pertahanan Nasional, Jepang. Di sana, Sudaryono memperoleh disiplin militer, pengetahuan dan pengalaman tentang budaya Jepang, kualitas kepemimpinan, dan memperluas pandangan dunianya secara global.
"Makanya saya bisa fasih Bahasa Jepang," katanya.
Sekembalinya menimba ilmu di Negeri Sakura, atau tepatnya pada tahun 2010, Prabowo Subianto yang kala itu belum lama mendirikan Partai Gerindra kepincut dengan sosoknya. Kecerdasan serta kedisiplinan yang dimiliki Sudaryono menjadi penilaian tersendiri bagi sosok yang dalam waktu dekat tersebut akan dilantik menjadi Presiden RI ke-8.
"Kurang lebih sejak 2010 saya mendampingi Pak Prabowo kemana-mana. Saya tinggal serumah dengan beliau. Belajar banyak dari beliau. Buku-buku yang Pak Prabowo baca saya juga. Kita sering berdiskusi soal apapun. Tapi yang sering adalah diskusi bagaimana membangun bangsa," terangnya.
Meski sudah tidak tinggal di rumah Prabowo sejak 2014 lalu lantaran menikah, namun hampir setiap keputusan besar yang diambil oleh Prabowo selalu didiskusikan bersamanya.
Bahkan, hanya beberapa bulan sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung, Prabowo Subianto memberikannya tugas yang tak mudah. Sudaryono diangkat menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah yang notabenenya adalah 'medan tempur' sesungguhnya pada gelaran pemilu. Sudaryono harus memimpin pasukan dengan tujuan memenangkan Prabowo-Gibran di 'Kandang Banteng. Hasilnya, Jawa Tengah dapat dikuasai.
Atas keberhasilannya tersebut, Prabowo Subianto pun kembali memintanya maju sebagai calon gubernur Jateng.
"Pak Prabowo sudah memerintahkan saya maju (Pilgub Jateng). Kita kan samurai-samurai ini, kalau diperintah tidak ada kata lain selain 'Siap laksanakan'," kata Sudaryono.
Namun ada hal lain selain perintah Prabowo. Menurutnya, niat menjadi gubernur adalah wujud rasa syukur terhadap segala kenikmatan hidup yang diberikan oleh Sang Pencipta.
"Allah sudah kasih jalan baik, sekolah baik, beasiswa ke sana kemari, diberi keluarga yang baik, diberi rezeki dan keluarga yang baik. Kalau saya makan sendiri rasanya itu pengkhianatan terhadap nikmat Allah. Itu saya memaknainya begitu. Saya ikhtiar. Saya niat ingsun ikhtiar," tegasnya.
"Apapun hasilnya kita serahkan pada Yang Maha Kuasa. Kita kan tidak bisa menolak, tidak bisa menerima, tidak bisa terus-kemudian protes sama Yang Maha Kuasa. Tapi kita wajib ikhtiar. Menawarkan diri kepada rakyat," tandas Sudaryono.
Habib Luthfi bin Yahya Dukung Sudaryono Maju Pilgub Jateng
- -
Meski sudah lama beredar banyak nama kandidat dari partai lain, namun munculnya nama Sudaryono yang baru saja dilantik sebagai Ketua Umum Tani Merdeka begitu menyita perhatian publik. Buktinya, sejumlah lembaga survei selalu menempatkan sosok yang juga dikenal dekat dengan ulama tersebut berada di atas.
Bahkan sejumlah pengamat memprediksi, Sudaryono akan menjadi sosok yang diidamkan warga Jawa Tengah lantaran dianggap akan memudahkan pembangunan antara pusat dan daerah karena kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Patut ditunggu...
hasil survei pilgub jateng
- -
