Keren Banget, Mahasiswa UNS Ubah Limbah Tanaman jadi Bahan Bakar Baru Terbarukan

Mahasiswa UNS
Sumber :
  • ANTARA/HO-Humas UNS)

Jateng – Keren banget! Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia (PSTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Jawa Tengah berhasil mengubah limbah menjadi bahan bakar baru terbarukan untuk mendukung transisi energi bersih.

Heboh Turnamen Futsal UNS Ricuh, Kiper Injak Leher Pemain Lawan Berujung Skorsing

Dosen pembimbing tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS ID 971 Joko Waluyo di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (28/12/2024), mengatakan limbah yang dimanfaatkan untuk energi baru terbarukan yakni dari tanaman Indigofera tinctoria L.

"Limbah ini sebagai bahan baku pembuatan biobriket untuk sumber energi baru terbarukan yang bekerja sama dengan CV Indigo Biru Baru," kata Joko Waluyo seperti dikutip dari Antara News.

Keren, Kabupaten Bekasi Jadi Tuan Rumah Workshop Bahaya Limbah Kimia yang Diikuti 18 Negara Asia

Ia mengatakan biobriket yang diproduksi sudah diuji berdasarkan standar SNI 01-6235-2000.

"Hasil pengujian menunjukkan bahwa biobriket berbahan dasar Indigofera tinctoria L. memenuhi standar SNI dengan nilai kalor tinggi dan kualitas yang layak digunakan," imbuh Joko Waluyo.

Kenaikan Harga Beras dan BBM Sumbang Inflasi di Jawa Tengah

Menurut Joko Waluyo, upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisasi penggunaan bahan bakar bersumber energi fosil yang berlebih.

"Penggunaan bahan bakar dari energi fosil yang berlebihan menyebabkan berkurangnya sumber cadangan energi dan juga menyebabkan meningkatnya emisi gas rumah kaca di bumi. Oleh karena itu, diperlukan energi alternatif yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan," jelas Joko Waluyo.

Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di MA Muhammadiyah Tijarotul Qur’aniyah (MTQ) Desa Puron. Ia berharap sosialisasi tersebut bisa memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat terkait manfaat energi baru terbarukan serta penggunaan biobriket.

Program ini tidak hanya mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan solusi energi terbarukan berbasis masyarakat, memanfaatkan potensi lokal, dan mengatasi tantangan limbah.

"Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah strategis yang dapat diperluas ke wilayah lain, mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan untuk masa depan Indonesia," pungkas Joko Waluyo.