Tekan Impor Ponsel, Ganjar Akan Berdayakan Pabrik Gadget Lokal di Semarang 

Capres Ganjar Pranowo
Sumber :
  • instagram @ganjar_pranowo

Nasional, VIVAJateng - Menanggapi pertanyaan tentang tingginya angka impor ponsel pintar di Indonesia, Ganjar Pranowo akan memberdayakan pabrik ponsel lokal di Indonesia.

Gibran Tanggapi Santai Klaim Kemenangan Ganjar di Luar Negeri

Hal itu dilakukan dengan cara mengelontorkan modal untuk PT LEN Industri (Persero), agar dapat berkembang hingga masuk ke dalam e-katalog pemerintah.

"Kita punya industri swasta untuk gadget, pabriknya ada di Semarang, harganya terjangkau," kata Capres nomor urut 3 itu dalam debat kelima Capres pada Minggu (4/2).

Anies Janjikan Kenaikan Gaji ASN dan TNI / Polri Setiap Tahun Jika Jadi Presiden

"Kita bisa menugaskan kepada PT LEN. Kalau enggak salah dulu pernah akan dibuat ini, satu komputer, satu laptop, seharga maksimal Rp 1 juta," imbuhnya.

Ganjar juga mendorong pemerintah untuk memerintahkan PT LEN menggandeng perusahaan swasta dalam mengembangkan teknologi.

Sekjen PDIP Hasto Nilai Gibran Kurang Etis Sebut Tom Lembong Dalam Debat Cawapres

Menurutnya jika hal itu tanpa penugasan dari pemerintah maka semua permasalahan tersebut tidak akan pernah selesai.

"Tanpa penugasan dari pemerintah, maka tidak pernah selesai, kalau tidak, pilihannya adalah bergandengan tangan dengan industri yang ada di luar dengan brand-brand yang internasional tapi pabriknya di Indonesia," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Sebagai informasi, PT LEN Industri (Persero) adalah perusahaan pemerintah.

Perusahaan tersebut pernah mengeluarkan produk ponsel bernama MPOS+.

Mengutip laman resminya MPOS+ merupakan ponsel pintar POS berbasis internet, cloud computing, dan aplikasi big data, cocok dengan sistem pengumpulan informasi KTP.

MPOS+ ini mendukung 4 jenis metode pembayaran, kartu strip magnetik, kartu IC, NFC dan kamera scanning payment.

MPOS+ support dengan jaringan 3G/4G dan berjalan di sistem android.

Selain itu juga memiliki sistem akuisisi identitas yang cepat sehingga dapat memberikan pengalaman layanan pembayaran yang lebih aman dan lebih stabil.

Debat kelima Pilpres 2024 ini mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.