DPR hingga Petani Tolak Wacana Subsidi Pupuk Diganti BLT

Ilustrasi petani memberikan pupuk ke tanaman padi
Sumber :
  • Dok UGM

Jateng –Wacana pemerintah yang akan mengganti subsidi pupuk dengan bantuan langsung tunai (BLT) mendapat penolakan keras dari berbagai pihak. Dewan Perwakilan Rakyat hingga para petani secara tegas meminta wacana tersebut dibatalkan.

Genjot Program Pompanisasi, Sudaryono: Komitmen Kebijakan Pro-Petani

Mereka beralasan, mekanisme BLT hanya akan menimbulkan masalah baru dan merugikan petani yang saat ini terus berproduksi.

"Kalau diganti BLT, Apakah nantinya akan mengikuti harga pupuk subsidi atau non subsidi. Jadi jangan sampai malah perusahaan pupuknya yang dapat subsidi, bukan petani yang melakukan kegiatan produksi pertanian. Secara tegas saya tidak setuju subsidi pupuk diubah dalam bentuk BLT. Sebab hal ini akan merugikan petani, dan menyebabkan harga pupuk semakin mahal," tegas Johan Rosihan, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS beberkan waktu lalu.

Petani di Wonosobo Ditemukan Meninggal di Ladang, Diduga Serangan Jantung

Menurut Johan, keinginan pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sangat tidak masuk akal. Bahkan Luhut disebut tidak melihat realitas persoalan subsidi pupuk yang dialami para petani.

Lebih dari itu, Johan mengatakan penggantian pupuk ke BLT tidak sesuai dengan tujuan dari adanya subsidi pupuk, yakni agar harga yang beredar di pasar tidak memberatkan para petani dalam meningkatkan produksi pertanian.

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Ratusan Juta untuk Petani di Grobogan

"Dan lagi pula BLT yang diterima itu nantinya akan tidak fokus untuk tujuan pembelian pupuk dan sangat rentan digunakan untuk keperluan lainnya. Saya menghimbau agar pemerintah lebih fokus pada distribusi pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran. Kemudian juga pemerintah harus lebih tegas terhadap segala permainan dan penyimpangan di lapangan," katanya.

"Ingat, tujuan utama dari subsidi pupuk itu adalah tepat sasaran sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan pemerintah," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
img_title