Wamentan Sudaryono Ungkap Potensi Besar Pertanian Indonesia di Forum Internasional OECD

Wamentan Sudaryono
Sumber :
  • Kementan

Jateng – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja. 

PKS Jateng Soroti Hilirisasi dan Regenerasi Petani di Hari Tani Nasional

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membuka lebih banyak lahan budidaya serta hilirisasi pertanian guna memperkuat perekonomian dan ketahanan pangan.

"Kami berencana menciptakan peluang baru dengan membuka lebih banyak jutaan hektare lahan budidaya dan meningkatkan sistem irigasi serta menyediakan benih berkualitas tinggi untuk memperkuat perekonomian nasional lewat sektor pertanian," ujar Wamentan Sudaryono saat membuka forum Organization for Economic Cooperation and Development dengan tema Building National Food Security For A Prosperous Future-Ensurong Access To Nutritions Food For All, Selasa, 26 November 2024.

Petani Indramayu Bongkar Fakta ke Sudaryono, Baru di Era Prabowo Panen Padi Dua Kali Setelah 35 Tahun Menanti

Sudaryono menyebutkan bahwa pembangunan pertanian nasional merupakan langkah penting untuk menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik. 

Dalam hal ini, keterlibatan berbagai pihak, khususnya petani muda, sangat diperlukan dalam setiap proses pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi. Sebab, pendekatan teknologi dalam budidaya pertanian menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. 

Antisipasi Kelangkaan Cabai, Ini Upaya Pemprov Jateng dalam Membantu Petani

"Tujuan kami bukan hanya melibatkan petani muda baru, tetapi juga memberdayakan petani yang ada untuk mengadopsi berbagai teknologi yang telah disiapkan. Pendekatan ini sangat penting, mengingat tantangan ke depan adalah memfasilitasi teknologi pertanian digital bagi populasi petani muda, sebagaimana yang disoroti dalam forum OECD," katanya.

Menurut Sudaryono, transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern sangat penting guna menekan biaya produksi. Metode berbasis teknologi modern diyakini dapat mengurangi biaya produksi hingga 50 persen, sekaligus meningkatkan produktivitas.

Halaman Selanjutnya
img_title