Terkuak, Sejarah Soto yang Ternyata Awalnya Banyak Ditemukan di Pesisir Utara Jawa Tengah

Soto Semarang
Sumber :
  • Foto: Har Ch, Local Guide Google Maps

JatengSoto, salah satu makanan khas Nusantara yang sudah populer dan banyak diminati hampir sebagian masyarakat Indonesia.

Peringati Hari Guru, Pemprov Jateng Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK

Soto merupakan kuliner berkuah yang berisi daging dipotong kecil dan sayuran, yang kian lengkap rasanya jika disajikan bersama nasi putih hangat. Daging yang paling sering digunakan, yakni daging sapi dan ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi juga kambing.

Selain rasanya yang gurih, soto mudah dijumpai di berbagai tempat, mulai dari kuliner kaki lima hingga restoran. Bahkan, soto telah ada sejak berabad-abad silam.

Kolam Retensi Cegah Banjir di Kudus Ditargetkan Beroperasi Desember

Berikut ini sejarah soto, mengutip dari Antara News, Senin (25/11/2024):

Konon, soto berasal dari makanan pengaruh peranakan Tionghoa. Melansir Indonesia.go.id, menurut sejarawan Denys Lombard, hadirnya soto bermula dari masakan populer sekitar abad 19 dari China bernama Caudo atau Jao To.

Sudaryono, Gus Kausar hingga Ribuan Massa Doa Bersama untuk Kemenangan Luthfi-Yasin

Sesuai dialek hokkian, caudo atau jao to itu berarti 'rerumputan' jeroan atau jeroan berempah. Lombard memperkirakan makanan ini pertama kali populer di Semarang pada sekitar abad 19. Selain itu, ada juga peneliti lain yang berpendapat bahwa soto berasal dari kata Shao Du atau Sao Tu yang artinya memasak jeroan.

Kendati demikian, kedua pendapat tersebut tetap memiliki makna yang sama tentang proses pengolahan kuliner soto yang kala itu berbahan dasar jeroan atau isi perut binatang yang kaya akan kaldu (lemak) dan rempah yang harum.

Halaman Selanjutnya
img_title