Kementan Rampungkan Optimasi Lahan Rawa 40 Ribu Hektare di Merauke

Ilustrasi traktor menggarap lahan pertanian
Sumber :
  • Ist

JatengKementerian Pertanian (Kementan) menyelesaikan program optimasi lahan (opla) rawa seluas 40 ribu hektare (Ha) di Merauke. Dengan selesainya proses kontruksi opla ini, petani bisa langsung mengolah lahan dan menanam untuk menambah produksi padi.

Bukti Nyata Sektor Pertanian Kian Menjanjikan untuk Masa Depan

Adapun 40 ribu Ha opla rawa dilakukan tersebar di 6 wilayah. Di antaranya Distrik Tanah Miring seluas 10.540 Ha, Distrik Kurik seluas 10.674 Ha, Distrik Semangga seluas 6.000 Ha, Distrik Malindo seluas 6.629, Distrik Merauke seluas 1.609, dan Distrik Jagebob seluas 4.549 Ha.

"Alhamdulillah proses optimasi lahan rawa di Merauke hari ini sudah selesai. Dari yang ditargetkan 40 ribu Ha kontrak konstruksi, terealisasi 40 ribu Ha juga." ungkap Sekretaris Direkrorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Hermanto, Sabtu 28 September 2024

Tinjau Lahan Kering di Pati, Wamentan Sudaryono Berikan Solusi Ketersediaan Air Bagi Petani

Hermanto menjelaskan, pengerjaan konstruksi untuk Opla di Merauke meliputi pengerjaan jaringan irigasi, jembatan usaha tani dan pompa air. Untuk jaringan irigasi terealisasi 732.716 meter (100%), jembatan usaha tani terealisasi 178 unit (100%) dan pompa air 49 unit (100%).

"Dengan selesainya proses konstruksi opla rawa ini, petani bisa langsung masuk untuk mengolah lahan dan mulai menanam," jelasnya.

Ajak Petani Menanam di Oktober, Wamentan Sudaryono: Kita Beri Benih Gratis

Hermanto menambahkan, tidak hanya saat proses konstruksi saja menggunakan peralatan modern, pada saat pengolahan lahan dan tanam juga akan menggunakan mekanisasi pertanian dengan menerjunkan alsintan modern.

"Sama seperti saat proses konstruksi, pada saat pengolahan lahan dan tanam dikerahkan alsintan modern. Para petani akan mampu mengelola hingga 5 hektare lahan per individu, berkat penggunaan alat dan teknik modern," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title