Komisi X DPR Minta Mendiksasmen Beri Perhatian Lebih Untuk Pendidikan di Daerah 3T

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian meminta kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar memprioritaskan kemajuan pendidikan di wilayah yang sulit dijangkau.

Presiden Prabowo Kunjungan ke Semarang Hari Ini, Resmikan Flyover hingga Kunjungi Akpol

"Saya menghimbau dan meminta untuk memberikan perhatian lebih kepada wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) atau daerah-daerah yang sulit dijangkau seperti Kalimantan, Sulawesi. Tolong diperhatikan dengan sungguh-sungguh perbedaan treatmen-nya. Jangan menyamaratakan, kalau di kota sama di desa sudah beda sekali, bahkan Jayapura dengan daerah pedalaman sudah beda," kata Hetifah kepada VIVA Jateng, dari Jayapura, Kamis, 12 Desember 2024.

 

Komisi IV DPR RI Dukung Penuh Lumbung Pangan Merauke

Menurut Hetifah, kunjungan Komisi X DPR RI ke Papua bukan tanpa alasan. Komisi X DPR RI menyadari bahwa masalah pendidikan di wilayah Indonesia bagian timur seperti Papua, NTT, dan Maluku perlu mendapat perhatian khusus.

 

Momen Presiden Prabowo Tak Kuasa Menahan Tangis saat Bahas Kesejahteraan Guru

Dikatakannya, Komisi X DPR RI membagi kunjungan ke tiga lokasi, yakni Papua, NTT, dan Maluku. Ketiga daerah tersebut merepresentasikan daerah timur, yang memang perlu perhatian khusus dari sisi pemerataan pendidikan mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. 

 

"Sarana prasarana belum merata, buku cetak juga belum merata sampai ke daerah-daerah (pedalaman), apalagi memakai buku online, gak semua pakai akses internet," kata politisi Partai Golkar itu.

 

Ia juga menyoroti makan gratis bergizi bagi pelajar yang nominalnya Rp10 ribu. Menurut dia, untuk ukuran Indonesia Timur seperti di Papua, nominal Rp10 ribu tidak mencukupi.

 

"Kalau untuk Indonesia Timur, tingkat kemahalan bahan baku lebih tinggi (mahal), bisa mencapai Rp30 ribu. Mungkin perlu juga dalam jangka panjang diperhitungkan tingkat kemahalan tiap-tiap wilayah, sebab tidak semuanya merata.Apalagi bahan baku di sana (Papua) sulit, di daerah-daerah pedalaman susah bahan bakunya," kata Hetifah. 

 

Terkait akan banyaknya guru-guru yang akan pensiun, Hetifah mengatakan, adalah akselerasi untuk pendidikan profesi guru (PPG) untuk mengisi kekosongan guru di Papua.

 

"Banyak guru yang akan pensiun terutama guru produktif vokasi, ini yang agak susah membentuk guru vokasi ini. Kita juga sampaikan info akan ada akselarasi untuk pendidikan profesi guru agar guru sehingga memiliki kompetensi dan jangan sampai melewatkan kesempatan ini agar bisa mengisi kekurangan guru di tempat-tempat yang dibutuhkan," kata dia.